Oleh: Habib Asyrafy
Guru, Penulis Naskah dan Sutradara
Medan
habib.asyrafy@gmail.com
MATAHARI sudah hampir terbenam dan pekerjaanku sudah hampir selesai. Hanya tinggal menghitung jumlah kehadiran setiap karyawan di perusahan ini maka tugasku selesai. Sebenarnya tidak cocok juga kalau aku menggunakan kata ‘hanya’ mengingat ada 192 karyawan dalam perusahaan, belum termasuk security dan office boy-nya.
Aku masih menghitung kehadiran salah satu karyawan ketika sebuah suara terdengar dari arah masjid.
ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR
Allah Maha Besar Allah Maha Besar.
Oh, ternyata sudah maghrib. Dalam hati aku berkata, “Sabar ya Tuhanku, ada pekerjaan penting yang harus kuselesaikan.”
ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR
Allah Maha Besar Allah Maha Besar.
Apa ada urusan yang lebih penting daripada urusan Allah? Apa urusanmu itu yang lebih besar ataukah Allah Yang Maha Besar?
Ampun ya Allah. Sungguh hamba tidak bermaksud begitu. Tentu saja Engkau-lah Yang Maha Besar tapi kalau ini tidak selesai bosku bisa marah dan aku bisa dipecat.
Apa kamu tak ingat dulu pernah mengucapkan,
ASYHADU AN LA ILAHA ILLA ALLAH
Sesungguhnya aku bersaksi tiada tuhan selain Allah.
Tiada sesuatu apapun yang patut aku puja, aku puji, aku sanjung, aku tinggikan,
aku rendahkan diri di hadapannya kecuali hanya Engkau saja.
Ya, aku ingat..
Nah, jadi kenapa kamu takut kalau bosmu marah?
Apakah bosmu yang memberi rezeki atau Tuhanmu yang memberikannya?
Apakah bosmu yang lebih kau takuti, atau Tuhanmu?
Apakah kau hamba bosmu atau kau ini hambanya?
Jadi mari bersyahadat bersamaku,
ASYHADU AN LA ILAHA ILLA ALLAH
Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah.
ASYHADU ANNA MUHAMMADAN RASULULLAH
Tidak ingatkah kamu juga dulu pernah bersaksi,
bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Kalau kamu memang benar-benar percaya beliau adalah utusan Allah,
coba katakan padaku kapan beliau pernah menunda-nunda shalat?
Seingatku nabi selalu shalat di awal waktu saat adzan sudah diperdengarkan. Bahkan beliau shalat saat perang.
Nah, jadi tunggu apa lagi?
Apa komputer yang duduk di depanmu itu
lebih dahsyat dari perang yang dihadapi Nabi? Tidak kan?
Jadi mari ucapkan bersamaku, bahwa aku bersaksi…
ASYHADU ANNA MUHAMMADAN RASULULLAH
Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
HAYYA ALA SHALAT
HAYYA ALA SHALAT
Setelah menyadari semua itu, ayo! Marilah kita shalat.
Come on! Come on!
HAYYA ALA ALFALAH
HAYYA ALA ALFALAH
Marilah menuju kemenangan. Marilah menuju kemenangan.
Sungguh, jika kamu bangkit dan bergerak menuju masjid sekarang kamu tidak akan kehilangan apa yang kamu tinggalkan. Bahkan kamu akan mendapatkan lebih banyak dan menjadi orang-orang yang menang.
ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR
Allah Maha Besar Allah Maha Besar
Baiklah ya Allah. Kini aku sudah mengerti. Sungguh seruanmulah yang lebih besar dan izinkan aku perbaharui imanku dengan sekali lagi bertahlil…
LAA ILAHA ILLA ALLAH
Tiada tuhan selain Allah.
Maka aku pun bangkit berdiri, mengambil wudhu dan segera pergi ke Masjid… []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word