Beberapa saat menjelang akhir hayat Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, berziarah ke pekuburan Baqi’ untuk memanjatkan ampunan Illahi bagi semua penduduk kuburan.
Pada keesokan harinya, Aisyah mengeluh pada beliau kalau kepalanya pusing.
Pada saat yang bersamaan, beliau sendiri juga merasakan sakit. “Aduh, kepalaku sakit,” keluh Aisyah.
BACA JUGA: 7 Cara Berdagang Rasulullah SAW (1)
“Aduh, kepalaku juga sakit, ya Aisyah!” balas Rasulullah.
Berulang-ulang Aisyah masih saja mengeluhkan sakit di kepalanya, sampai beliaupun menggoda Aisyah dengan bercanda.
“Ya Aisyah! Apa keberatannya, seandainya kau meninggal lebih dahulu sebelum aku? Sehingga aku sendiri yang akan memandikan, mengkafani, menyalati dan mengebumikanmu?” Goda Rasulullah.
Mendengar perkataan Rasulullah itu, Aisyah langsung cemberut karena cemburu. “Biarlah itu terjadi pada istrimu yang lain saja”
BACA JUGA: 8 Keistimewaan Aisyah Menurut Ibnu Katsir
Kata Aisyah “Demi Allah! Seandainya itu terjadi, sepulang dari menguburku Anda pasti pulang ke rumahku dan tinggal di sini bersama salah satu istrimu yang lain” (HR. Ahmad). []
SUMBER: JALAN SIRAH