NABI Yaqub a.s. adalah penduduk bumi yang paling dihormati oleh Malaikat Maut, pada zamannya. Malaikat Maut meminta izin kepada Tuhannya untuk mengunjungi Yaqub. Maka, ia diizinkan. Malaikat Maut pun datang menemuinya.
Nabi Yaqub berkata kepadanya, “Wahai Malaikat Maut, aku bertanya kepadamu demi Dia Yang Menciptakanmu; apakah engkau telah mencabut nyawa Yusuf sebagaimana orang-orang yang telah kaucabut nyawanya?”
BACA JUGA: Kisah Nabi Yaqub dan Kembarannya
Ia menjawab, “Belum.”
Kemudian Malaikat Maut berkata kepadanya, “Wahai Yaqub, maukah engkau kuajari suatu kalimat?”
Nabi Yaqub menjawab, “Tentu saja.”
Ia berkata, “Ucapkanlah, ya dzal ma’rufil-ladzi la yanqathi’u abadan wa la yuhshihi ahadun ghairuk (wahai Pemilik Kemakrufan yang tidak akan terputus selamanya dan tidak bisa dihitung oleh siapa pun selain Engkau sendiri).”
Maka, Nabi Yaqub memanjatkan doa dengan kalimat itu, pada malam itu juga. Belum juga fajar menyingsing, dia sudah mengusapkan kemeja Yusuf pada wajahnya, sehingga penglihatannya pulih.
Seketika itu juga, Yaqub berkata kepada Malaikat Maut:
Tatkala telah tiba pembawa kabar gembira itu, maka diletakkannya baju gamis itu ke wajah Nabi Ya’qub, lalu kembalilah dia dapat melihat. Berkata Ya’qub: “Tidakkah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya.”
BACA JUGA: Salam dari Malaikat Jibril untuk Khadijah
Mereka berkata: “Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa).”
Nabi Ya’qub berkata: “Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Yusuf [12]: 96-98) []
Sumber: Dialog Malaikat Maut dengan Para Nabi a.s./Karya: Dr. Mustofa Murod/Penerbit: Noura Books/2014