Oleh: Nurmaini Sri Pratiwi
Mahasiswa STIE SEBI Depok
maininur168@gmail.com
TAWAKAL merupakan salah satu ciri orang yang beriman. Pengertian dari tawakl tersendiri adalah berserah diri kepada Allah SWT. atau menyerahkan segala urusan kepada Allah yang dilakukan seseorang setelah berusaha secara maksimal sesuai kemampuannya.
Seorang muslim yang benar-benar bertawakal akan selalu berusaha agar senantiasa mampu melaksanakan semua petunjuk dan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya.
BACA JUGA: Doa, Ikhtiar dan Tawakal
Menurut Imam Ahmad bin Hambal tawakal merupakan aktivitas hati, artinya perbuatan yang dilakukan oleh hati, bukan sesuatu yang diucapkan oleh lisan, bukan pula sesuatu yang dilakukan oleh anggota tubuh. Tawakal juga bukan merupakan sebuah keilmuan dan pengetahuan. (Al-Jauzi / Tahdzib Madarijis Salikin, tt:337).
Sedangkan menurut Ibnu Qoyim al-Jauzi tawakal diambil dari kata “al-wakalah” yang mempunyai arti bersandarnya hati dengan sebenar-benarnya terhadap Allah SWT dalam upaya memperoleh kemaslahatan dan menolak kemudaratan, baik di dunia maupun akhirat.
Banyak orang yang beranggapan bahwa usaha harus didahulukan sebelum bertawakal kepada Allah. Namun sesungguhnya tawakal harus dilakukan sebelum, pada saat melakukan usaha dan sesudah berusaha.
Tentunya yang pertama harus ada iman, kemudian diikuti oleh tawakal dan yang terakhir adalah usaha. Oleh karena itu tawakal berada diposisi pertengahan antara keimanan dan usaha. Sebagaimana Allah berfirman:
فاذافبماعزمت فتوكل على الله ان الله يحب ا لمتوكلين (١٥٩)
Artinya: “Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal.” (QS. Ali Imran (159).
BACA JUGA: Berobat Bisa Mengurangi Tawakal, Benarkah?
Dampak positif tawakal sudah dijelaskan secara jelas dalam Al-Quran. Salah satunya adalah mendapatkan perlindungan, pertolongan, dan anugrah dari Allah. Allah berfirman dalam QS. al Anfal:49 :
اذيقول المنفقونوالذين فى قلوبهم مرض غرهىؤلاءدينهم ومن يتوكل على الله فاناللهعزيزحكيم (٤٩)
Artinya: “(Ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: “mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya”. (Allah berfirman): “Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Anfal:49)
Semoga bisa bermanfaat dan bisa diterapkan dikehidupan sehari hari. []
AYAT-AYAT TENTANG TAWAKAL
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang hatinya bergetar apabila disebut nama Allah, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah kuat lah imannya. Dan hanya kepada Tuhan lah mereka bertawakkal. – (Q.S Al-Anfal: 2)
فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku, tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya lah aku bertawakkal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.” – (Q.S At-Taubah: 129)
وَقَالَ مُوسَى يَا قَوْمِ إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُسْلِمِينَ * فَقَالُوا عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Dan Musa berkata, “Wahai kaumku, Apabila kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya, jika kamu memang benar-benar orang yang berserah diri.” (84) Lalu mereka berkata, “Hanya kepada Allah-lah kami bertawakkal. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi kaum yang dzalim, (85). – (Q.S Yunus: 84-85)
… قَالَ إِنِّي أُشْهِدُ اللَّهَ وَاشْهَدُوا أَنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ * مِنْ دُونِهِ فَكِيدُونِي جَمِيعًا ثُمَّ لَا تُنْظِرُونِ * إِنِّي تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُمْ مَا مِنْ دَابَّةٍ إِلَّا هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Dia (Hud) menjawab, “Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah bahwa aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan, (54) dengan yang lain, sebab itu jalankanlah semua tipu dayamu terhadapku dan jangan kamu tunda lagi. (55) Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah, Tuhanku dan juga Tuhanmu. Tidak ada satu pun makhluk bergerak yang bernyawa melainkan Dia lah yang memegang ubun-ubunnya (menguasainya). Sesungguhnya Tuhanku di jalan yang lurus (adil). (56). – (Q.S Hud: 54-56)
وَلِلَّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِلَيْهِ يُرْجَعُ الْأَمْرُ كُلُّهُ فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
Dan milik Allah lah seluruh rahasia langit dan bumi, dan kepada-Nya segala urusan dikembalikan. Maka sembahlah Dia dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan Tuhanmu tidak pernah lengah dari apa yang kamu kerjakan. – (Q.S Hud: 123)