PALESTINA–Komite Eksekutif Nasional meminta lembaga-lembaga pemerhati tawanan dan kementerian kesehatan agar menyelamatkan nyawa tawanan Palestina yang sakit di penjara-penjara Israel. Tuntutan juga disampaikan kepada lembaga-lembaga internasional, terutama WHO dan Palang Merah agar menekan Israel menyelamatkan nyawa tawanan Palestina yang sakit serta membebaskan mereka, menyusul semakin menyebarnya virus covid-19 di kalangan tawanan.
Hal itu disampaikan dalam konferensi kesehatan yang dilakukan di kantor kementerian kesehatan Palestina di Ramallah, Rabu (27/1/2021).
BACA JUGA: Anggota Parlemen AS Kritik Israel soal Distribusi Vaksin Covid-19 untuk Palestina
Menteri Kesehatan Palestina May Kaila dalam sambutannya menyatakan, pemerintah penjajah Israel masih mengabaikan tawanan Palestina dengan cara yang bertentangan dengan hukum internasional.
Jumlah tawanan Palestina yang terinfeksi virus corona sudah lebih dari 300 orang, terbanyak di penjara Galboa, kemudian Negev dan Raimona.
Kaila menyatakan, Israel sengaja menggunakan virus covid-19 sebagai alat represif terhadap tawanan tanpa memedulikan protokol kesehatan. Kementerian Kesehatan Palestina meminta kepada Palang Merah Internasional dan WHO berkali-kali agar mengintenskan usaha dan kerja menyelamatkan nyawa tawanan Palestina terutama yang sakit. Akan sangat berbahaya bila para tawanan/tahanan hidup dalam ruangan penuh sesak yang menyebabkan ruang penjara bagi tempat wabah.
Kemenkes Palestina sangat resah dengan situasi kesehatan tawanan Aiman Sadr yang dilarikan ke RS akibat terinfeksi virus covid-19 dan tawanan Khalid Ghaitan, Basil Ajjaj, Abdul Muiz Jabah.
WHO dan Palang Merah diminta segera mengunjungi tawanan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka. Bahkan semestinya dibentuk lembaga netral internasional yang memantau kondisi tawanan di penjara dan memberikan vaksin covid-19.
BACA JUGA: 18 Persen Tawanan Palestina di Penjara Israel Derita Penyakit Kronis
Sementara itu, letnan Qadri Abu Bakr, ketua Badan Urusan Tawanan dan Eks Tawanan menyampaikan perkembangan terakhir tawanan Palestina di dalam penjara dalam beberapa hari terakhir, terutama ditemukan banyak tawanan yang terkonfirmasi terinfeksi covid-19.
Abu Bakr menyampaikan, di tengah meningkatkan wabah ini justru kondisi di ruangan tahanan sangat buruk. Tawanan Palestina di penjara Israel hanya diberi satu buah jeruk dan anti nyeri untuk melawan virus ini. Di saat muncul gejala terinfeksi, Israel tidak segera melakukan pemeriksaan. []
SUMBER: PALINFO