HIJABER yang juga seorang model internasional, Halima Aden, memutuskan ‘pensiun’ dari dunia yang telah membesarkan namanya jika industri itu tidak bia berkompromi dengan keyakinannya dalam beragama.
Aden mengatakan, selama ini industri fashion telah memaksanya berkompromi dengan keyakinannya. Terlepas dari kesuksesan yang diraihnya, Aden mengaku bahwa industri fashion kelas atas telah membuatnya kehilangan kesadaran akan ‘Halima yang sebenarnya’ dan membuatnya mengevaluasi kembali kariernya di dunia modeling.
Aden yang masuk ke IMG Models, mengunggah serangkaian cerita di Instagram miliknya. Dia merinci perjuangannya meniti karir di dunia model sambil menyeimbangkan identitasnya sebagai seorang wanita Muslim yang taat.
BACA JUGA: Lawan Bullying, Halima Aden: Hijabku Tak akan Kulepas Selamanya
Dia memberi tahu 1,2 juta pengikutnya bahwa pandemi Covid-19 memberinya kesempatan untuk merefleksikan nilai-nilainya dan membantunya menyadari bahwa apabilia terus menempuh jalan saat ini, ia mungkin berhenti mengenakan dan mewujudkan nilai-nilai yang melekat pada jilbabnya ‘sepenuhnya’ .
“Seperti yang telah saya katakan berkali-kali… menjadi minoritas di dalam minoritas di dalam minoritas tidak pernah mudah,” ujar Aden, seperti dikutip dari Sky News, Kamis (26/11/2020).
“Menjadi seorang ‘hijabi’ benar-benar sebuah perjalanan dengan banyak pasang surut,” tambahnya.
Seperti diketahui, setelah ia membuat terobosan pertamanya, model berhijab ini ingin sekali mewakili keyakinan dan komunitasnya. Namun, ia menulis di medsosnya bahwa dia ‘putus asa’ untuk representasi apa pun, sehingga dia kehilangan jati dirinya.
Aden mengatakan, ia sering menempatkan dirinya dalam posisi yang membahayakan, termasuk melewatkan waktu sholat, yang merupakan kewajiban dalam agama Islam dan setuju untuk dibungkus dengan celana jins sebagai pengganti jilbab.
Namun, setelah pemotretan jins dengan American Eagle Outfitters, Aden mengatakan, ia “menangis” di kamar hotelnya.
Model tersebut, biasanya memilih untuk mengenakan rok yang lebih panjang dan gaya berpakaian yang sopan. Tetapi, dengan mengenakan jins pengganti jilbab, itu membahayakan tindakan ibadahnya.
Dia berkata, “Tapi… ini bahkan bukan gayaku? Tidak pernah. Kenapa aku mengizinkan mereka memakaikan jins di kepalaku, padahal saat itu aku hanya pernah memakai rok dan gaun panjang?”
“Saya kembali ke kamar hotel saya dan hanya terisak-isak setelah syuting ini, karena jauh di lubuk hati saya tahu ini bukan dia. Tapi terlalu takut untuk berbicara,” tuturnya.
“Sebenarnya aku sangat tidak nyaman. Ini bukan aku,” tegasnya.
Dia mengatakan, apa yang dia alami ini adalah ‘perjuangan bersama’, terutama di antara kelompok minoritas di kaum Muslim yang kurang terwakili.
Aden menjelaskan kepada penggemarnya di Twitter, untuk tidak ‘menjual’ dan mengatakan dia menyalahkan dirinya sendiri, karena lebih peduli tentang peluang daripada apa yang sebenarnya dipertaruhkan.
“Terima kasih Covid-19, membuat saya keluar dari industri ini. Saya akhirnya menyadari, di mana kesalahan saya dalam perjalanan hijab pribadi saya,” ujar dia.
BACA JUGA: Model Internasional Halima Aden Ciptakan Masker Hijab Trendy untuk Tim Medis
Dia juga mengatakan, ibunya membantunya melalui perjuangan ini terus-menerus untuk menyeimbangkan kesesuaian dengan aspek indentitas budaya yang harus dipertahankannya.
Aden menambahkan, “perjalanan hijab saya adalah yang terkuat, ketika saya dikelilingi oleh saudara perempuan saya. Itu adalah tema yang saya temukan tentang diri saya sekarang. Jilbab saya pas, saat saya dikelilingi oleh budaya Somalia saya.”
Aden memulai debut modelingnya di New York Fashion week pada 2017, pada usia 19 tahun. Dia kemudian menjadi bintang dalam semalam, dan dipuji sebagai supermodel berjilbab Muslim pertama di dunia.
Saat ini, ia berusia 23 tahun. Aden yang merupakan keturunan Somalia yang lahir di kamp pengungsi Kenya, dianggap sebagai hijaber pelopor di dunia model. Dia sudah tampil di sampul Majalah Vogue Inggris, Vogue Arabia, dan Allure.
Usai pernyataannya di Instagram soal pengunduran dirinya, banyak tokoh berpengaruh telah berbagi dukungan untuk Aden. Termasuk penyanyi seperti Rihanna, yang merupakan orang pertama yang membawa Aden pada terobosan besar di dunia Modeling.
Aden megaku bos Fenty Beuty itu mengizinkannya untuk berjilbab sebagai pilihannya. Rihanna mengatakan di Insta Story-nya: “Sangat mencintaimu, Ratu.”
Selain Rihanna, supermodel kakak beradik terkenal, Gigi dan Bella Hadid juga mengungkapkan “cinta” mereka kepada Aden. Mereka menulis bahwa mereka berdua bangga dengan Aden.
Aden mengatakan, ia akan tetap menjadi model, tetapi hanya jika jilbabnya terlihat dengan cara yang dianggap sesuai untuknya.
“Jika hijab saya tidak bisa terlihat seperti ini, saya tidak akan datang ke peragaan busana. Ini adalah standar untuk maju, jika Anda ingin bekerja dengan saya. Koreksi atau jangan datang sama sekali,” tegasnya, merujuk pada foto dirinya saat tampil membawakan busana Maxmara yang dirancang exclusive dalam edisi Timur Tengah.
https://www.instagram.com/p/BpXFHM2AAic/
[]
SUMBER: SKY NEWS