INI adalah cara Rasulullah untuk menjaga kemesraan yang dikutip dari hadis-hadis dan riwayat yang menceritakan Rasulullah ﷺ sebagai teladan dalam kehidupan rumah tangga dan bernilai ibadah kepada Allah. Bisa kita pelajari bahwa teladan Nabi dalam berumah tangga sungguh tiada duanya.
1. Teladan Nabi dalam Berumah Tangga: Suami menyuapi istri
Dari Saad bin Abi Waqosh r.a berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: “Dan sesungguhnya jika engkau memberikan nafkah, maka hal itu adalah sedekah, hingga suapan nasi yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu.” (HR Bukhori (VI/293) dan Muslim (V/71)
2. Teladan Nabi dalam Berumah Tangga: Mencium istri ketika pergi dan datang
“Dari Aisyah ra, bahwa Nabi Salallahu Alaihi Wassalam biasa mencium istrinya setelah wudhu, kemudian beliau shalat dan tidak mengulangi wudhunya.” (HR Abdurrazaq)
3. Teladan Nabi dalam Berumah Tangga: Makan/minum sepiring/segelas berdua
Dari Aisyah r.a, ia berkata: “Saya dahulu biasa makan his (sejenis bubur) bersama Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam.” (HR. Bukhori dalam Adabul Mufrod)
BACA JUGA: Karena Rasul Juga Melakukannya
Dari Aisyah r.a, ia berkata: “Aku biasa minum dari gelas yang sama ketika haid, lalu Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam mengambil gelas tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat aku meletakkan mulut, lalu beliau minum.” (HR Abdurrozaq dan Said bin Manshur, dan riwayat lain yang senada dari Muslim.)
4. Teladan Nabi dalam Berumah Tangga: Suami membukakan pintu untuk istrinya
Dari Anas, dia berkata: “Kemudian kami pergi menuju Madinah (dari Khaibar). Aku lihat Nabi ﷺ menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyyah. Kemudian beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lutut beliau dan Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut beliau sehingga dia bisa menaiki unta tersebut.” (HR Bukhari)
5. Teladan Nabi dalam Berumah Tangga: Menyayangi istri dan melayaninya dengan baik
Dari Abu Hurairah, dia berkata: “Rasulullah bersabda: Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan orang yang paling baik diantara kalian ialah yang paling baik terhadap istrinya .”(HR.Tirmidzi, Ibnu Hibban, hadits hasan shahih).
6. Teladan Nabi dalam Berumah Tangga: Bersenda gurau dan membangun kemesraan
“Aisyah dan Saudah pernah saling melumuri muka dengan makanan. Nabi ﷺ tertawa melihat mereka.” (HR Nasai dengan isnad hasan)
“Dari Zaid bin Tsabit berkata tentang Rasulullah: suka bercanda dengan istrinya.” (HR Bukhari)
7. Teladan Nabi dalam Berumah Tangga: Berlemah lembut, melayani/menemani istri yang sedang sakit (memanjakan istri sakit)
Diriwayatkan oleh Aisyah r.a, “Nabi ﷺ adalah orang yang penyayang lagi lembut. Beliau orang yang paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit.” (HR Bukhari No 4750, HR Muslim No 2770)
8. Teladan Nabi dalam Berumah Tangga: Tetap romantis walau istri sedang haid
Haid, adalah sesuatu yang alamiah bagi wanita. Berbeda dengan pandangan kaum Yahudi, yang menganggap wanita haid adalah najis besar dan tidak boleh didekati.
“Ketika Aisyah sedang haid, Nabi ﷺ pernah membangunkannya, beliau lalu tidur dipangkuannya dan membaca Al Quran.” (HR Bukhari no 7945)
BACA JUGA: Jika Suami Tidak Adil dalam Poligami, Ini Peringatan Nabi
9. Teladan Nabi dalam Berumah Tangga: Memberi hadiah
Dari Ummu Kaltsum binti Abu Salamah, ia berkata, “Ketika Nabi ﷺ menikah dengan Ummu Salamah, beliau bersabda kepadanya, Sesungguhnya aku pernah hendak memberi hadiah kepada Raja Najasyi sebuah pakaian berenda dan beberapa botol minyak kasturi, namun aku mengetahui ternyata Raja Najasyi telah meninggal dunia dan aku mengira hadiah itu akan dikembalikan. Jika hadiah itu memang dikembalikan kepadaku, aku akan memberikannya kepadamu.”
Ia (Ummu Kultsum) berkata, “Ternyata keadaan Raja Najasyi seperti yang disabdakan Rasulullah ﷺ, dan hadiah tersebut dikembalikan kepada beliau, lalu beliau memberikan kepada masing-masing istrinya satu botol minyak kasturi, sedang sisa minyak kasturi dan pakaian tersebut beliau berikan kepada Ummu Salamah.” (HR Ahmad)
10. Teladan Nabi dalam Berumah Tangga: Istri menaburkan parfum ke badan suaminya
Aisyah r.a berkata : “Aku meminyaki Rasulullah ﷺ, kemudian beliau berkeliling kepada istri-istrinya. Lalu beliau berihram dan menyebarlah bau minyak wangi.” (H.R. Bukhari)
Dan Aisyah berkata : “Aku telah meminyaki Rasulullah ﷺ dengan sebaik-baik minyak wangi.” (H.R. Bukhari)
11. Teladan Nabi dalam Berumah Tangga: Mencium istri sering-sering
Mencium istri dengan penuh kasih sayang, sangatlah mulia dan romantis.
“Nabi ﷺ sering mencium Aisyah dan itu tidak membatalkan puasa.” (HR Nasai dalam Sunan Kubra II/204)
12. Teladan Nabi dalam Berumah Tangga: Suami mengantar istri
Shafiyyah, istri Nabi ﷺ, menceritakan bahwa dia datang mengunjungi Rasulullah ﷺ. ketika beliau sedang melakukan itikaf pada hari sepuluh yang terakhir dari bulan Ramadhan. Dia berbicara dekat beliau beberapa saat, kemudian berdiri untuk kembali. Nabi saw. juga ikut berdiri untuk mengantarkannya. (Dalam satu riwayat 492 dikatakan: Nabi ﷺ berada di masjid. Di samping beliau ada para istri beliau. Kemudian mereka pergi (pulang). Lantas Nabi saw. berkata kepada Shafiyyah binti Huyay: “Jangan terburu-buru, agar aku dapat pulang bersamamu’).” (HR Bukhari dan Muslim)
13. Teladan Nabi dalam Berumah Tangga: Berpelukan saat tidur
Prilaku Rasulullah yang menggambarkan tentang hal ini, Rasulullah berkata: “Mendekatlah kepadaku, hangatkanlah diriku, hangatkanlah diriku!” Lalu kukatakan pada beliau, “Saya sedang haid.” Beliau berkata, “Walaupun engkau sedang haid, singkaplah kedua pahamu.” Lalu kubukakan kedua pahaku dan beliau meletakkan pipi dan kepalanya (juga dadanya) di atas kedua pahaku (aku mendekap beliau) hingga beliau merasa hangat dan tertidur.” (H.R. Bukhari)
14. Teladan Nabi dalam Berumah Tangga: Segera menemui istri jika tergoda.
Dari Jabir, sesungguhnya Nabi ﷺp ernah melihat wanita, lalu beliau masuk ke tempat Zainab, lalu beliau tumpahkan keinginan beliau kepadanya, lalu keluar dan bersabda, “Wanita, kalau menghadap, ia menghadap dalam rupa setan. Bila seseorang di antara kamu melihat seorang wanita yang menarik, hendaklah ia datangi istrinya, karena pada diri istrinya ada hal yang sama dengan yang ada pada wanita itu.” (HR Tirmidzi)
15. Teladan Nabi dalam Berumah Tangga: Memperhatikan perasaan istri
“Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istrinya dan begitu pula dengan istrinya, maka Allah memperhatikan mereka dengan penuh rahmat, manakala suaminya merengkuh telapak tangan istrinya dengan mesra, berguguranlah dosa-dosa suami istri itu dari sela jemarinya.” (Diriwayatkan Maisarah bin Ali dari Ar- Rafi dari Abu Said Alkhudzri r.a)
16. Teladan Nabi dalam Berumah Tangga: Mandi romantis bersama pasangan
Aisyah pernah mandi satu bejana bersama Nabi. Berkata Aisyah: “Aku mandi bersama Rasulullah ﷺ dalam satu bejana, aku mendahuluinya dan ia mendahuluiku (mengambil wadah) sampai-sampai ia berkata: “Tinggalkan untukku, dan aku berkata, tinggalkan untukku.” (H.R. An Nasai I/202)
17. Teladan Nabi dalam Berumah Tangga: Tiduran di pangkuan istri
Dari Aisyah ra, ia berkata, “Nabi ﷺ biasa meletakkan kepalanya di pangkuanku walaupun aku sedang haid, kemudian beliau membaca al-Quran.” (HR Abdurrazaq)
BACA JUGA: Suami Istri Bosan Berhubungan Intim? Lakukan 4 Tips Ini
18. Teladan Nabi dalam Berumah Tangga: Membantu pekerjaan rumah tangga
Aisyah pernah ditanya: “Apa yang dilakukan Nabi ﷺ. di rumahnya?” Aisyah menjawab: “Beliau ikut membantu melaksanakan pekerjaan keluarganya.” (HR Bukhari)
19. Teladan Nabi dalam Berumah Tangga: Membelai istri
“Adalah Rasulullah ﷺ tidaklah setiap hari melainkan beliau mesti mengelilingi kami semua (istrinya) seorang demi seorang. Beliau menghampiri dan membelai kami dengan tidak mencampuri hingga beliau singgah ke tempat istri yang beliau giliri waktunya, lalu beliau bermalam di tempatnya.” (HR Ahmad)
20. Teladan Nabi dalam Berumah Tangga: Disisir istri
Dari Aisyah ra, ia berkata, “Saya biasa menyisir rambut Rasulullah ﷺ, saat itu saya sedang haid.” (HR Ahmad)
Nabi ﷺ bersabda, “Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik terhadap keluarga/istrinya. Dan saya adalah orang yang paling baik terhadap istri/keluargaku.” (HR Tirmidzi). []
SUMBER: WASPADA