LONDON—Lembaga yang mengukur insiden anti-Muslim di Inggris, Tell Mama, melaporkan bahwa serangan islamofobia di jalanan Inggris mengalami peningkatan. Hal itu dipicu rasa berani pelaku karena adanya berbagai serangan teror dan wacana politik.
Tell Mama mencatat jumlah serangan terhadap Muslim yang terverifikasi sebanyak 1.201 kasus. Tell Mama mengukur insiden anti-Muslim di Inggris mengalami kenaikan 30 persen di jalanan atau meningkat 16 persen dari tahun sebelumnya.
BACA JUGA: KTT Minoritas Muslim Dunia Deklarasikan Islamofobia sebagai Tindakan Kriminal Kemanusiaan
Lembaga tersebut menganalisis ada perubahan serangan yang ditandai dengan semakin maraknya insiden langsung, baik secara fisik, vandalisme, dan pelecehan.
Pendiri Tell Mama, Fiyaz Mughal menyebut kejahatan kebencian islamofobia terus meningkat selama enam tahun terakhir. Hal itu berbanding lurus dengan peningkatan tren ketakutan dari Muslim.
“Ini sebagian didorong oleh terorisme, sebagian oleh kelompok-kelompok yang ingin memecah masyarakat. Kita memiliki media sosial dan memiliki politikus yang berusaha menyalahkan para migran,” kata Mughal.
Tell Mama mencatat kenaikan 475 persen dalam serangan anti-Muslim di jalan setelah referendum Uni Eropa pada 2016.
Selain itu, menurut Tell Mama, kasus terorisme bukan penyebab yang mendasari insiden anti-Muslim, tetapi merupakan pemicu terhadap orang-orang dengan prasangka rasial laten yang merasa berani “bertindak” terhadap Muslim.
BACA JUGA:
Tell Mama mengatakan berdasarkan hasil laporan, hampir tiga perempat kekerasan terhadap Muslim terjadi di jalanan. Jenis kekerasan paling banyak berupa perilaku kasar, diikuti serangan fisik, vandalisme, dan diskriminasi. Ruang publik seperti taman dan tempat belanja adalah lokasi paling umum untuk serangan jalanan, kemudian transportasi umum, rumah-rumah penduduk, dan properti pribadi. []
SUMBER: THE INDEPENDENT