BELGIA—Telur beracun dikabarkan telah menyebar ke 15 negara Uni Eropa (UE), Swiss, hingga Hong Kong. Keterangan ini disampaikan Komisi Uni Eropa pada Jumat (11/8/2017). Belasan negara tersebut telah mendapat pasokan telur terkontaminasi insektisida jenis fipronil yang berbahaya bagi tubuh.
Menurut laporan BBC, UE telah meminta negara-negara untuk berhenti saling menyalahkan dan saling mempermalukan. Pasalnya, pertengkaran antarnegara sudah merebak karena otoritas Belgia dan Belanda dinilai terlalu lama membiarkan temuan telur kontaminasi tersebut.
“Tapi hal pertama yang pertama. Pekerjaan umum dan prioritas kami saat ini adalah mengelola situasi, mengumpulkan informasi, fokus pada analisis dan menarik pelajaran dalam rangka memperbaiki sistem kami dan mencegah aktivitas kriminal,” tambahnya.
Telur yang sebagian besar berasal dari Belanda, telah ditemukan mengandung fipronil. Zat kimia itu digunakan untuk membunuh kutu dan tungau pada hewan. Zat itu sudah dilarang oleh UE untuk digunakan dalam industri makanan. Diperkirakan, fipronil digunakan untuk memerangi kutu di beberapa peternakan ayam, sehingga mempengaruhi telur ayam petelur.
Menurut laporan, telur beracun ini berasal dari Belanda. Negara ini adalah produsen telur terbesar di Eropa serta menjadi salah satu eksportir telur dan produk telur terbesar di dunia. Sebanyak 180 peternakan yang menghasilkan jutaan telur dalam seminggu telah ditutup saat pemeriksaan lebih lanjut dilakukan.
Kantor berita AFP melaporkan, penyidik di Belgia juga telah melakukan beberapa penggerebekan dan mengidentifikasi 26 orang atau perusahaan sebagai tersangka. Sejauh ini, sekitar 6.000 liter “produk terlarang” disita di Belgia. []