MANUSIA tak mungkin bisa hidup sendirian. Karena itu sebagai mahluk sosial, manusia pasti membutuhkan teman atau sahabat. Namun sebagai seorang Muslim kita harus mengetahui bahwa di antara prinsip Islam adalah prinsip selektif dalam memilih teman. Pasalnya, siapa teman kita itulah cerminan diri kita sendiri. Teman dalam Islam, bukan sembarang teman. Kenapa?
Teman atau sahabat memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk, mengubah, dan menanamkan segala hal kepada temannya yang lain. Termasuk dalam hal keyakinan atau agama.
BACA JUGA: Sejak Hijrah, Temanku yang Dulu Menjauh
Rasulullah SAW bersabda: “Seseorang itu akan mengikuti agama teman karibnya. Maka hendaknya salah seorang diantara kalian melihat dengan siapa ia menjalin pertemanan.” (H.R. At Tirmidzi)
Teman-teman yang jahat akan mengenalkan kepada kemaksiatan dan dosa. Selanjutnya mereka mengajak kita untuk melakukannya. Jika kita terjatuh dalam dosa, mereka menganggap ringan apa yang kita lakukan. Atau malah justru mereka akan bertepuk tangan mendukung dan memotivasi kita untuk terus berada dalam gelapnya dosa yang kita lakukan.
Berkaitan soal teman atau sahabat, Allah SWT berfirman: “Di hari orang-orang yang zalim menggigit jari-jari mereka seraya mengatakan, ‘Aduhai andaikan aku dahulu mengikuti jalannya Rasul. Aduhai, celaka aku, andaikan aku dahulu tidak menjadikan dia sebagai temanku. Sungguh dia telah memalingkanku dari petunjuk ketika ia mendatangiku. Dan adalah setan itu suka membiarkan manusia terjatuh dalam dosa dan kemaksiatan.” (QS. al-Furqan : 27-29)
BACA JUGA: Ini Tips Memilih Teman berdasarkan Hadis
Teman yang baik laksana pintu kebaikan. Bagaimana tidak, jika ia berucap, maka ucapannya adalah ucapan yang baik atau mengandung kebaikan. Jika ia bertindak, yang ia lakukan juga kebaikan.
Jika ia datang, ia datang membawa kebaikan. Jika ia pergi, yang ia tinggalkan pun kebaikan. Bahkan, ketika ia diam, diamnya pun karena kebaikan. Wallahualam. []
SUMBER: PEMUDASALAFY