Oleh: Ustadz Satria Hadi Lubis
MERASA ajalnya sudah dekat, seorang ayah berkata kepada anak nya: “Nak, arloji milikku ini adalah warisan dari kakek buyutmu, usianya lebih dari 200 tahun.”
“Sebelum ayah wariskan padamu, ayah mau kamu bawa arloji tua ini ke toko jam di seberang jalan itu, katakan kepada pemilik toko bahwa kamu mau menjualnya. Tanya berapa harganya…”
Sang anak pergi tidak lama lalu kembali dan berkata: “Pemilik toko jam itu bilang bahwa harganya hanya 5 Dolar, karena ini adalah arloji tua…”
BACA JUGA: Istri yang Dikorbankan
Kemudian si ayah berkata : “Sekarang coba kamu bawa arloji ini ke toko barang-barang antik dan tanyakan harga nya…”
Si anak pergi lalu kembali dan berkata : “Pemilik toko bilang, harga arloji ini mencapai 5000 dollar..”
Sang Ayah berkata: “Sekarang coba bawa ke museum dan katakan ke mereka bahwa kamu mau menjual arloji tua ini..”
Si anak pun pergi lalu kembali dan berkata : “Mereka mendatangkan pakar arloji untuk memperkirakan harganya, lalu mereka menawarkan kepadaku 1.000.000 dollar untuk arloji ini…”
BACA JUGA: Kenapa Kita Sering “Capek” di Dunia Ini?
Si Ayah berkata: “Nak, aku sedang mengajarkanmu bahwa kamu hanya akan dihargai dengan benar ketika kamu berada di lingkungan yang tepat, maka jangan pernah kamu tinggal di tempat yang salah…lalu marah karena tidak ada yang menghargaimu.”
“Karena mereka yang mengetahui nilaimu, akan selalu menghargai mu…Maka jangan pernah bergaul di tempat yang tidak layak untukmu.” []
Artikel ini diambil dari status facebook Ustadz Satria Hadi Lubis