Table of Contents
SAHABAT mulia Islampos, Mekah merupakan kota suci umat Islam. Di sana terdapat Baitullah, yakni Ka’bah yang berada di area Masjidil Haram. Di area masjid tersebut pun terdapat beberapa tempat mustajab doa. Hal itu dijelaskan oleh mantan Mufti Mesir Syekh Dr Ali Jumah.
Syekh Jumah menambahkan, sejatinya seluruh area Tanah Suci Ka’bah merupakan tempat doa yang paling mustajab terkabul. Bahkan saat pertama kali melihat Ka’bah, ataupun saat berada di depan pintu Ka’bah, doa yang dipanjatkan menjadi doa yang paling mustajab dikabulkan Allah SWT.
Syekh Jumah mengingatkan, berdoa di Masjidil Haram tentu tetap harus dengan keikhlasan dan niat yang murni. Sebab, dengan ikhlas dan kemurnian niat, doa itu menjadi mustajab dikabulkan Allah SWT.
Selain itu, tempat mana sajakah yang mustajab untuk berdoa di area Masjidil Haram?
1 Tempat mustajab di Area Masjidil Haram: Hijr Ismail
Salah satu tempat doa paling mustajab di Masjidil Haram adalah Hijr Ismail, yang berada di bawah talang atau saluran air. Talang air ini sendiri berada di bagian atas Ka’bah.
Syekh Jumah mengakui, tidak ada dalil yang secara pasti menjelaskan tentang doa yang mustajab di Hijr Ismail. Meski begitu, Syekh Jumah menekankan, mustajabnya doa di Hijr Ismail sudah banyak teruji. Dengan kata lain, ini berdasarkan pengalaman banyak jamaah yang melakukannya.
Adapun dalil keutamaan Hijr Ismail, didasarkan pada beberapa riwayat hadits. Dalam riwayat Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad bersabda, “Ya Abu Hurairah, di pintu Hijr Ismail ada malaikat yang selalu mengatakan kepada setiap orang yang masuk dan sholat dua rakaat di Hijr Ismail, (lalu) dosa-dosamu telah diampuni. Maka mulailah dengan amalanmu yang baru.”
Dalam riwayat lain, dari Aisyah, dikatakan bahwa Nabi Muhammad bersabda, “Sholatlah di sini (Hijr Ismail) jika kamu ingin sholat di dalam Ka’bah, karena ini termasuk sebagian dari Ka’bah.”
2 Tempat mustajab di Area Masjidil Haram: Rukun Yamani
Tempat mustajab di Masjidil Haram yang lainnya ialah Rukun Yamani. Dalam riwayat dari Ibnu Abbas, Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Siapa yang memasuki Baitullah berarti dia masuk dalam kebaikan, keluar dari kejahatan dan dia mendapatkan ampunan.” (HR Ath-Thabrani)
3 Tempat mustajab di Area Masjidil Haram: Maqam Ibrahim
Maqam Ibrahim juga disebut dalam Alquran.
“Adanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS Ali Imran : 97)
Diriwayatkan ketika Rasullallah tiba di Ka’bah saat melaksanakan haji, beliau langsung mencium Hajar Aswad dan kemudian berlari-lari kecil tiga putaran. Pada putaran keempat, Nabi berjalan biasa menuju Maqam Ibrahim.Sesampainya di Maqam Ibrahim, Nabi berdoa, “Dan, jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat.”
BACA JUGA: Ini 9 Fakta tentang Maqam Ibrahim
Selain itu, terdapat pula dua tempat mustajab doa lainnya di area Masjidil Haram.
4 Tempat mustajab di Area Masjidil Haram: Multazam
Multazam adalah tempat atau dinding ka’bah antara sudut hajar aswad dan pintu ka’bah. Multazam adalah tempat istimewa di mana Allah SWT akan mengijabah doa – doa yang disampaikan di tempat tersebut.
Sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadis Rasulullah ﷺ yang artinya “Diriwayatkan dari Amr bin Suaib, dari ayahandanya, ia mengatakan, ‘Aku sedang berthawaf bersama Abdullah (Abdullah bin Umar). Ketika kami berada di belakang Baitullah, aku bertanya, ‘tidakah kamu memohon perlindungan?’Abdullah pun mengucapkan, ‘Kami berlindung kepada Allah dari panasnya siksaan api neraka.’ Setelah selesai, Abdullah menyalami hajar aswad dan berdiri antara hajar aswad dan pintu ka’bah, lalu merapatkan dada, muka, kedua siku, dan kedua telapak tangan nya, ‘seperti inilah aku melihat Rasulullah ﷺ melakukannya”
5 Tempat mustajab di Area Masjidil Haram: Bukit Shafa dan Marwah
Bukit shafa dan Marwah adalah tempat dilakukannya sa’i. Sa’I adalah berjalan atau berlari – lari kecil antar shafa dan marwah sebanyak tujuh kali bolak balik. Sa’I Dimulai dari bukit shafa dan berakhir di bukit marwah. Panjang antara shafa dan marwah sekitar 450 m.
Diriwayatkan dari Jabir dari Abdullah bahwa Rasulullah ﷺ pergi menuju Shafa hingga melihat Ka’bah, lalu Beliau mengucapkan kalimat tauhid, tahmid, dan takbir sebanyak tiga kali, kemudian berdoa sesuai dengan apa yang ia kehendaki. (HR. An Nasa’i) []