AL-AQSA merupakan masjid yang pertama kali dibangun oleh Nabi Ya’kub AS dan direnovasi oleh Nabi Daud AS, kemudian disempurnakan oleh Nabi Sulaiman AS. Masjid Al-Aqsha adalah masjid kedua yang dibangun diatas dunia ini, setelah Masjid Al-Haram (Makkah).
Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim disebutkan, Abu Dzar RA meriwayatkan bahwa ia bertanya kepada Rasulullah SAW tentang masjid pertama yang dibangun di muka bumi, Rasul menjawab: ”Masjid Al-Haram.” Abu Dzar bertanya lagi, ”Selanjutnya masjid apa?” Beliau menjawab, ”Masjid Al-Aqsa.”
Masjid al-Aqsa merupakan kiblat umat Islam pertama, sebelum Rasulullah SAW diperintahkan untuk memindahkan kiblat dari Masjid al-Aqsa ke Masjid al-Haram. Selain itu, Rasul SAW pernah melaksanakan shalat dua rakaat saat menjalankan Isra dan Mi’raj sebelum naik ke langit untuk menerima perintah shalat lima waktu.
Di dalam Masjid Al-Aqsa, terdapat sejumlah tempat yang sangat bersejarah, berikut diantaranya sebagaimana dikutip dari Republika:
Menara Bab al-Ashbath
Bangunan ini terletak di sebelah utara Al-Aqsa, antara Gerbang Hittah dan Gerbang al-Ashbath. Bangunan ini didirikan pada zaman Sultan al-Mulk al-Asyraf Sya’ban (764-778 H/1363-1376 M) yang dipimpin oleh Gubernur Saifuddin Qatlubigo tahun 769 H/1367 M.
Hal ini diketahui dari prasasti yang ada di sana. Perlu disebutkan di sini bahwa menara ini terdiri dari delapan sudut, bukan empat sudut seperti umumnya. Bangunan ini mengalami perbaikan pada zaman kekhalifahan Utsmaniyah dan dibentuk menyerupai silinder (bulat).
Qubbah al-Silsilah
Bangunan ini terletak beberapa meter di sebelah timur Qubbah Shakhra (Kubah Batu). Qubbah al-Silsilah ini dibangun oleh Kekhalifahan Bani Umayyah, Abdul Malik bin Marwan (65-68 H/507-685 M). Sedangkan Qubbah Shakhra dibangun antara tahun 66-72 H oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan juga.
Kubah ini berdiri diatas bangunan segi enam yang ditopang oleh enam tiang. Bangunan ini dikelilingi oleh serambi yang terdiri dari 11 segi dan berada diatas 11 tiang yang kokoh sebagaimana mihrab yang berada di atasnya.
Dinamakan Qubbah al-Silsilah yang berarti Kubah Rangkaian, karena adanya rangkaian cahaya yang tergantung di dalamnya serta bisa dilihat dari luar. Rangkaian cahaya ini tergantung antara langit dan bumi.
Bangunan ini pernah direnovasi sebanyak dua kali, yaitu pada masa kerajaan Mamlukiyah dan kekhalifahan Utsmaniyah, yaitu masa Sultan al-Malik al-Dzahir Bebres (658-676 H) dan Sultan Sulaiman al-Qanuni (926-974 H).
Menara Gerbang Silsilah
Bangunan ini terletak di sebelah barat Al-Haram al-Syarief (Al-Aqsa), antara gerbang Silsilah dan Sekolah al-Asyrafiyah. Bangunan ini didirikan pada zaman Sultan al-Nashir Muhammad bin Qalawan, tepatnya tahun ketiga dari kesultanannya (741-809 H/1309-1340 M) berdasarkan perintah dari Sultan al-Malik al-Nashir pada tahun 730 H/1329 M, sebagaimana tertulis pada prasastinya.
Menara al-Magharibah
Bangunan ini terletak di bagian barat daya dari Al-Haram al-Syarief al-Qudsiyyah. Menara ini terkenal dengan kemegahannya yang dibangun oleh Hakim Syarifuddin Abdurrahman bin al-Shahib, salah seorang menteri dari Sultan Fakhruddin al-Khalily. Bangunan ini dirikan pada masa keemasannya Syarifuddin sebagai penjaga Al-Haramain al-Syarifayn (di Al-Quds dan Hebron) tahun 677 H.
Qubbah Mi’raj
Bangunan ini terletak di sebelah barat Qubbah al-Shakhra agak miring ke sebelah utara. Bangunan ini didirikan pada masa kesultanan al-Ayubiyah tepatnya pada masa Sultan al-Amlik al-Adil Saifuddin Abi Bakar (596-615 H/1200-1218 M) atas perintah Amir al-Zanjili, Wali Kota al-Quds, sebagaimana tertulis pada prasasti di sebelah pintu masuk utama.
Qubbah Nahwiyyah
Qubbah ini terletak di pojok barat daya Qubbah al-Shakhra, dan dibangun pada zaman al-Ayubiyah tepatnya pada Sultan Malik Isa tahun 604 H/1207 M. Dulu bangunan ini merupakan tempat belajar bahasa Arab, karena Sultan Malik Isa terkenal dengan kecintaannya pada bahasa Arab. Demikian tertulis pada prasasti yang terdapat dalam qubbah tersebut.
Qubbah ini terdiri atas dua ruangan dan satu aula yang memanjang yang bisa dimasuki dari pintu utama. Ruangan ini dihiasi dengan ukiran-ukiran pepohonan. Demikian juga tiang-tiangnya yang kokoh yang dihiasi dengan berbagai ukiran yang menunjukkan bangunan ini didirikan pada dua zaman yaitu Sahlibiyah dan Ayubiyah.
Mimbar Masjid
Bangunan ini dibuat atas perintah Syekh Nuruddin Zanki yang dihadiahkan kepada Shalahuddin al-Ayyubi atas keberhasilannya membebaskan Palestina dari cengkeraman tentara Israel. []