OTAK merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia. Posisinya yang berada di kepala dilindungi oleh tempurung. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, terungkap bahwa orang yang biasa berdoa, bentuk otaknya berbeda dari bentuk otak manusia lainnya.
Dikutip dari buku Fenomana Kejiwaan Manusia dalam Perspektif Alquran dan Sains yang disusun Lajnah Pentasihan Mushaf Alquran Balitbang dan Diklat Kementerian Agama, disebutkan para peneliti di Amerika Serikat dan Kanada telah melakukan upaya untuk dapat memahami pengalaman spritual dan hubungannya dengan ilmu pengetahuan.
BACA JUGA: Peneliti Ungkap Otak Bersihkan Diri dari Racun ketika Tidur, Alquran Sudah Jelaskan Lebih Dulu
Bidang baru ini dikenal dengan nama neurotologi. Ilmu ini dikaitkan dengan kenyataan bahwa jaringan saraf, terutama di otak dan jantung sangat dekat hubungannya dengan emosi yang dimiliki manusia. Walaupun termasuk baru, bidang keilmuan ini banyak menarik minat di Amerika Serikat dan Kanada.
Salah satu temuannya adalah bahwa bentuk otak orang-orang yang banyak menghabiskan waktu untuk berdoa dan bermeditasi berbeda dibanding otak kebanyakan orang. Temuan ini dilakukan dengan memonitor otak kelompok pendoa dan membandingkannya dengan masyarakat awam. Hasilnya pada para pendoa, otak bagian varietalobe berubah warna menjadi gelap.
Bagian otak ini menangani informasi dalam jaringan saraf dan menolong orang membentuk keakuannya. Dengan konsentrasi panjang oleh para pendoa kepada keberadaan Tuhan, keberadaan Tuhan yang semula abstrak dapat menjadi kenyataan bagi mereka.
BACA JUGA: Inilah Keadaan Otak Manusia setelah Berdoa
Semakin fokus seseorang terhadap satu topik, maka topik itu dirasa nyata dan tercatat dalam jaringan saraf otak.
Lebih lanjut dijelaskan, banyak percobaan membuktikan bahwa melakukan meditasi secara teratur dalam beberapa menit dapat mengubah penampilan otak dan memperbaiki imunitas tubuh. Misal imunitas yang suka meditasi lebih kuat dibanding mereka yang tidak bermeditasi. []
Referensi: Fenomana Kejiwaan Manusia dalam Perspektif Alquran dan Sains/ Karya: Lajnah Pentasihan Mushaf Alquran Balitbang dan Diklat Kementerian Agama/Penerbit: Kemenag/Tahun: 2016