JAKARTA—Pemimpin Majelis Zikir Az-Zikra, Ustaz KH. Muhammad Arifin Ilham sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Penang, Malaysia.
Meskipun tengah menjalani perawatan, Ustaz Arifin Ilham tak berhenti untuk berdakwah yang kali ini beliau sampaikan melalui media sosial pribadinya, Facebook.
BACA JUGA: Dijenguk Sederet Ulama, Ini Permintaan Ustaz Arifin Ilham kepada Putranya
Di akun resminya, Ustaz Arifin Ilham menuliskan pesan mengenai kematian. Meski berbaring lemah di tempat tidur, Arifin masih tetap ingat dengan saudara muslim yang ada di penjuru dunia.
Dia juga banyak berpesan untuk selalu mengejar akhirat ketimbang dunia.
Berikut kutipan lengkap pesan Ustaz Arifin Ilham:
Assalaamu alaikum wa rahmatullahi wa barkaatuhu.
Siapa aku? Ya, aku dari tiada, sekarang ada, itu juga hanya sebentar, kembali lagi tiada. Aku berasal dari ayah ibu, kakek nenek, terus ke atas hingga mendarat di Datuk manusia, Nabi Adam dan Bunda Hawa. Ujung-ujungnya kita harus menyebut kita adalah bani Adam, keturunan Adam ‘alaihis salam.
Sementara bahan dasar moyang kita itu dari tanah, sekarang di atas tanah, semua yang kulihat dari tanah, tidak lama lagi aku pun masuk ke dalam tanah. Ya, aku yang selalu apik merawat tubuh ini, ternyata calon bangkai yang berkalang tanah.
Aku akan masuk ruang sunyi senyap berbantal tanah, kepala utara, kaki selatan miring ke kiblat. Belatung, cacing, bau busuk menyerengai dalam daging tulang yang selalu kurawat saat hidup. Harapan kita tentu Allah menjadikan kuburan kita, Taman Surga-Nya. Aamiin.
BACA JUGA: Jalani Rawat Intensif dan Istirahat Total, Ustaz Arifin Ilham Terbang ke Malaysia
Astaghfirullah, inilah yang membuat aku terus-menerus memohon ampunan-Nya. Inilah yang membuatku semangat dalam beribadah, bernikmat dalam shalat, bahagia berlama-lama sujud di penghujung malam, menangis, dan menyelimuti diri dengan rasa takut akan murka dan azab-Nya.
Allahu Akbar, inilah yang membuat gelora asa terpatri kuat dalam memburu ridha dan Syurga-Nya; inilah yang mendesakkan rasa rindu berjumpa dg-Nya. Inilah energi amal sholehku, dakwahku. []