Oleh: Ahmad Yusuf Abdurrohman
ahmad.yusuf.abdurrohman@gmail.com
SUATUÂ ketika dalam hidup ini, pasti kita pernah mengalami banyak sekali interaksi dengan beberapa orang yang suka mengomentari hidup yang kita jalani. Mulai dari orang terdekat kita, atau bahkan dari orang-orang yang hanya mengenal sedikit hal tentang kita. Komentar yang mereka ucapkan juga beragam. Mulai komentar positif, dan tak jarang komentar negatif yang menyakitkan hati.
Lalu, apakah yang harus kita lakukan untuk menghadapi apa yang mereka ucapkan? Akankah kita diam saja atau bagaimana?
Pernahkah kalian mendengar sebuah cerita yang sangat masyhur dalam hal ini?
BACA JUGA:Â 2 Nikmat yang Luput dari Kesadaran
Suatu ketika, ada seorang ayah dan anak menaiki keledai mereka menuju pasar menuju suatu pasar. Saat bertemu orang-orang yang berada di sana, orang-orang itu berkata, “Kasihan sekali keledai kecil itu dinaiki oleh dua orang yang berat.”
Mendengar hal itu, sang Ayah pun turun dan membiarkan anaknya yang menaiki keledai. Lalu, orang-orang pun berkata, “Itu anak yang durhaka, mengapa dia naik keledai sedangkan ayahnya berjalan menuntunnya.”
Mendengar hal itu, sang anak pun turun dan meminta ayahnya untuk naik ke atas keledainya. Namun orang-orang berkata, “Kasihan sekali anak itu, ayahnya naik keledai sedangkan ia berjalan kaki menuntun keledainya.
Setelah itu, sang ayah pun turun dan berjalan bersama anaknya sedangkan keledainya mereka tuntun berdua. Orang-orang pun kembali berkomentar, “Bodoh sekali mereka, mereka punya keledai tapi tidak menaikinya.”
Akhirnya, sang ayah pun berkata pada anaknya, “Nak, jikalau kamu menuruti apa kata orang-orang maka tak akan ada habisnya.
Nah, begitu juga yang ada dalam kehidupan sehari-hari kita, Sahabat. Jikalau hanya komentar orang yang kita dengarkan, maka semua itu tidak akan ada habisnya.
Jangan selalu pedulikan apa kata orang. Terkadang, kata-kata orang itu penting sebagai masukan dan bahan kita untuk introspeksi dan memperbaiki diri. Namun, tak jarang pula ucapan mereka menjatuhkan dan membuat semangat kita menjadi luntur.
Maka, jangan terlalu dipusingkan apa kata orang. Hidup kita bukanlah untuk menjadi apa kata orang lain. Kita adalah tokoh utama dalam kehidupan kita sendiri.
BACA JUGA:Â Kebaikan Tidak Akan Hilang
Jalanilah apa yang ada dalam hidup ini sesuai apa yang Allah perintahkan untukmu.
Masalah orang lain mau bilang apa, biarkanlah. Karena, mereka tak akan terdiam meski apapun yang kaulakukan; entah baik maupun buruk.
Seorang Arab pernah berkata, “Kalaamunnaas, asybaha bitturoobi. Idza lam yatathaayar bil hawaa’i fahuwa yudaasu bil aqdaami. Isy afwiyataka fal alsinatu lan tashmut. “Ucapan orang, serupa debu. Jika ia tidak terbang tertiup angin, maka ia diinjak oleh kaki. Hiduplah sesuai kehendakmu, karena ucapan orang tak akan bisa terdiam.”
Maka, jadilah dirimu sendiri dalam melangkah menempuh jalan hidup ini. []
Jakarta, 12 Oktober 2019
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word