TAMPERE —Sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, berhasil menyita perhatian dunia karena prestasinya meraih medali emas Kejuaraan Atletik Dunia U-20 di nomor 100 meter di Kejuaraan Atletik Dunia U-20 di Tampere, Finlandia. Tak hanya prestasi, publik juga dibuat kagum oleh kesederhanaan dan sosoknya yang rendah hati.
Duta Besar RI untuk Finlandia, Wiwi Setyawati Firman menggambarkan bahwa spinter pertama Indonesia yang berhasil meraih medali emas itu sangat menghargai perasaan rekannya sesama atlet.
BACA JUGA: Juara yang Tak Dirindukan
“Zohri itu sangat rendah hati dan sangat menghargai perasaan temannya yang belum berhasil mendapat medali. Susah banget diminta foto pakai medali. Medali disimpan dalam tas dia, ” kata Wiwi, Kamis (12/7/2018).
Wiwi tak sungkan mengungkapkan kekagumannya terhadap Zohri yang dinilainya memiliki kepribadian yang baik.
“Tampak jelas Zohri sangat menjaga perasaan kawannya sesama atlet. Ini kepribadian atlet kita yang sangat mulia, Masya Allah,” puji Dubes Wiwi.
Prosesi resmi pengalungan medali pada pukul lima sore waktu Finlandia (pukul 21 WIB) disiapkan KBRI Helsinki. Termasuk lagu Indonesia Raya yang diperdengarkan. Seorang staf menjaga agar lagu tersebut berkumandang dengan sempurna.
“Kaset Indonesia Raya, pendampingan wawancara media IAAF World U20 Championship, KBRI dengan anggaran minim mengawal Tim PB PASI sendirian,” papar Dubes Wiwi.
Sedangkan, soal bendera yang tak didapati Zohri untuk prosesi perayaan kemenangannya, Wiwi menjelaskan bahwa itu memang tak termasuk dalam aturan kompetisi tersebut.
“Para pelatih PB PASI sendiri menyatakan tidak ada pakem atau aturan untuk memberikan bendera di garis finish,” kata Wiwi menjelaskan mengapa Zohri baru belakangan mendapat bendera Merah Putih.
Hal tersebut karena bendera diberikan dari pelatih, adapun pelatih berada di atas tribun yang berjarak cukup jauh dari garis finish serta dipagar tinggi.
“Cuma Superman yang bisa meloncati pagar masuk ke lintasan untuk memberikan bendera di garis finish,” kelakar Dubes Wiwi.
Wiwi juga menjelaskan alasan mengapa saat pengalungan medali tidak ada acara penarikan bendera.
“Semua dilakukan versi digital. Jadi hanya mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Tidak ada menaikkan bendera RI atau negara manapun yang menjadi juara dunia,” paparnya.
BACA JUGA: Di Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang Jamin Makanan Halal bagi para Atlet Muslim
Zohri berhasil mencetak sejarah baru bagi Indonesia. Kemenangannya cukup mengejutkan dunia, karena Indonesia bukan negara yang diunggulkan. Zohri bahkan berada di lintasan ke -8 pada pertandingan tersebut.
Prestasi terbaik Indonesia sendiri di ajang Kejuaraan Atletik Dunia U-20 terjadi pada 1986, yakni masuk delapan besar. []
SUMBER: CNN