MILITER Israel hari Selasa waktu setempat (05/06/2018) mengatakan pasukannya tidak sengaja menembak Razan al-Najjar, relawan muda Palestina yang tewas pekan lalu dalam kekerasan di perbatasan Gaza.
Razan al-Najjar, 21, ditembak di dadanya hari Jumat lalu di dekat kota Gaza selatan, Khan Yunis.
https://twitter.com/andre__levy/status/1004258981014097922?ref_src=twsrc%5Etfw&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.palestinechronicle.com%2Fisraeli-army-denies-deliberately-targeting-razan-al-najjar%2F
Pembunuhannya memicu kemarahan internasional.
Lembaga Bantuan Medis Palestina mengatakan dia diserang karena perempuan muda yang berprofesi sebagai perawat itu berusaha memberikan pertolongan pertama kepada seorang pengunjuk rasa yang terluka.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan budaya kekebalan hukum di dalam angkatan bersenjata Israel memungkinkan para tentaranya menggunakan kekerasan berlebihan terhadap warga sipil Palestina.
Lebih dari 120 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 13.000 orang terluka oleh penembak jitu Israel sejak demonstrasi tidak bersenjata dimulai pada 30 Maret tahun ini. Demonstrasi ini menuntut kembalinya warga Palestina ke tanah mereka setelah diusir selama perang 1948 yang menginisiasi pembentukan negara Israel.
Menyusul kematian Najjar, utusan PBB untuk Timur Tengah, Nickolay Mladenov, mengatakan dalam tweet-nya bahwa: “Tenaga medis bukanlah sasaran!” Dan bahwa “Israel perlu mengalibrasikan penggunaan kekuatannya dan Hamas perlu mencegah insiden di perbatasan.”
Medical workers are #NotATarget! My thoughts and prayers go out to the family of #Razan_AlNajjar! #Palestinians in #Gaza have had enough suffering. #Israel needs to calibrate its use of force and Hamas need to prevent incidents at the fence. Escalation only costs more lives.
— Nickolay E. MLADENOV (@nmladenov) June 2, 2018
Tidak ada orang Israel yang tewas dalam protes di perbatasan tersebut. []
SUMBER: PALESTINE CHORNICLE