PALESTINA—Tentara Israel dilaporkan telah menembak dan melukai 130 warga Gaza selama protes di dekat perbatasan Jalur Gaza pada Jumat (19/10/2018), kata kementerian kesehatan.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan sekitar 10.000 demonstran berkumpul di perbatasan dan beberapa melemparkan ban, granat dan bom Molotov ke arah pasukan Israel di seberang pagar. Namun aksi protes itu relatif kecil—beberapa aksi sebelumnya termasuk sekitar 30.000 orang, tanda bahwa ketegangan yang telah dibangun dalam beberapa hari terakhir mungkin berkurang.
BACA JUGA: Renovasi Gaza, Jerman Beri Bantuan 8 Juta Euro
Sebelumnya pada Kamis (18/10/2018), militer Israel telah meningkatkan kekuatan lapis baja di sepanjang perbatasan Gaza, sehari setelah roket yang ditembakkan dari daerah kantong menghancurkan sebuah rumah di Israel selatan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan melancarkan “serangan yang sangat kuat” jika serangan Gaza ke wilayah Israel berlanjut.
Seorang pejabat Palestina, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan pejabat keamanan Mesir telah mengadakan pertemuan terpisah dalam beberapa hari terakhir dengan pejabat Israel dan para pemimpin kelompok Hamas dalam upaya untuk mencegah serangan kekerasan.
Warga Palestina telah melakukan protes di sepanjang perbatasan sejak 30 Maret, menuntut diakhirinya blokade Israel atas wilayah itu dan hak untuk kembali bagi warga Palestina yang melarikan diri atau diusir usai pendirian Israel pada 1948.
Sekitar 200 warga Gaza telah tewas oleh pasukan Israel sejak protes dimulai, menurut angka-angka Kementerian Kesehatan Palestina, dan seorang tentara Israel tewas oleh seorang penembak jitu Palestina.
Palestina juga telah meluncurkan balon pembakar dan layang-layang dari Gaza ke Israel dan kadang-kadang melewati pagar perbatasan Israel.
BACA JUGA: Pesawat Tempur Israel Serang Gaza, 1 Meninggal Dunia
Lebih dari 2 juta orang Gaza telah memenuhi daerah kantong pantai yang sempit. Israel menarik pasukan dan pemukim dari Gaza pada 2005 tetapi mempertahankan kontrol ketat atas perbatasan darat dan lautnya. Mesir juga membatasi pergerakan masuk dan keluar Gaza di perbatasannya. Israel dan Hamas telah berjuang dalam tiga kali perang dalam satu dekade terakhir. []
SUMBER: SAUDI GAZETTE