GAZA—Yaser Murtaja, seorang jurnalis video dan fotografer Palestina menjadi korban pembakan tentara Israel saat dirinya meliput aksi ‘The Great March of Return’ dekat perbatasan timur Gaza.
Murtaja yang mengenakan rompi bertuliskan ‘PRESS’, ditembak di bagian perut oleh penembak jitu Israel yang bertengger di puncak bukit di perbatasan Gaza.
Dalam sebuah wawancara sebelum peristiwa penembakan itu terjadi, Yaser mengaku bahwa hasratnya untuk syuting dan fotografi lahir dari keinginannya untuk mendokumentasikan peristiwa yang terjadi di Jalur Gaza yang terkepung dan untuk melakukan apa yang dia bisa untuk membantu menjelaskan realitas kehidupan. di Gaza dan nasib rekan senegara di bawah pendudukan dan blokade.
Setidaknya 23 warga Palestina telah terbunuh oleh pasukan Israel di Gaza dan lebih dari 1.500 lainnya terluka selama demonstrasi enam minggu dan aksi yang dimulai Jumat (30 Maret 2018) lalu untuk menandai Hari Tanah Palestina dan menyerukan penerapan Hak Pengembalian.
Demonstran menuntut agar para pengungsi Palestina diberikan hak mereka untuk kembali ke kota dan desa mereka di Palestina yang bersejarah yang dirampas Israel sejak 1948.
Selama demonstrasi, sejumlah media profesional Palestina telah meliput peristiwa yang terjadi di dekat perbatasan Gaza dengan Israel itu. Para jurnalis media itu telah membuat laporan dan liputan dokumenter untuk media seperti Al Jazeera, BBC Arab, VICE, Alaraby TV, UNICEF, UNRWA dan Oxfam, dan lain-lain.
Murtaja sendiri merupakan jurnalis yang dikontrak oleh Middle East Monitor (MEMO) untuk meliput aksi yang juga merupakan peringatan ‘Land Day’ bagi warga Palestina itu. []
SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR