Menurut laporan IFL Science, teori Bumi donat pertama kali muncul pada 2012 di sebuah forum daring Komunitas Bumi Datar.
“Saya punya sebuah teori kalau Bumi itu sebenarnya berbentuk seperti torus (bentuk donat),” tulis seorang pengguna bernama Varaug di forum tersebut.
BACA JUGA: Inilah 10 Gempa Bumi Paling Dahsyat Sepanjang Sejarah Dunia
“Logikanya, sangat mungkin bagi planet untuk berbentuk torus, jadi kita tidak bisa mengabaikan kemungkinan bahwa Bumi berbentuk seperti torus, dan hipotesis ini harus dianggap sebagai sebuah model yang potensial,” imbuhnya.
Menurutnya, teori Bumi berbentuk donat mungkin bisa menjawab kenapa belum pernah ada orang yang berlayar melewati ujung Bumi. Namun hal ini tidak menjelaskan kenapa orang yang berada di bagian tengah Bumi tidak bisa melihat bagian Bumi lainnya saat mendongak ke atas.
Lalu soal foto yang diambil Stasiun Luar Angkasa Internasional yang tidak pernah bisa menangkap gambar bolongan di tengah Bumi, hal ini dikarenakan cahaya membengkok dan mengikuti lengkungan lubang donat, membuat lubang itu tak terlihat.
Mereka juga menjelaskan bahwa gravitasi akan eksis di dalam model Bumi donat mereka.
“Gravitasi akan berlaku sama seperti di model Bumi bulat,” tulis mereka.
Ketika menjelaskan mengenai siang dan malam, pernyataan kaum Bumi datar ini jauh lebih aneh lagi.
BACA JUGA: Seperti Inilah Goncangan Bumi di Hari Kiamat
“Letakkan sebuah senter menyala secara horisontal di atas sebuah meja. Sekarang ambil sebuah donat dan letakkan di atas meja dengan lubangnya tegak lurus ke arah senter. Sisi yang diterangi cahaya adalah siang hari. dalam kurun waktu 24 jam, donat akan melakukan satu revolusi lengkap,” jelas Kaum Bumi Datar.
“Sekarang bagian yang tadinya berada di sisi siang berada di sisi berlawanan dari senter dan berada di sisi malam. Lalu sebaliknya bagian yang tadinya berada di sisi malam sekarang menghadap senter dan di sisi siang hari,” tambah mereka.
Penganut teori Bumi datar yang memaparkan teori ini sendiri menjelaskan bahwa teori Bumi donat hanya sekadar iseng saja dan siapa pun dipersilakan untuk memberikan argumen atau mempertanyakan pendapat mereka.
Memang memikirkan teori-teori ini mungkin bisa membantu mengasah otak. Namun, kamu lebih baik memperhatikan bukti-bukti lebih logis yang mampu membuatmu yakin. []
SUMBER: KUMPARAN