AMERIKA SERIKAT–Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa negaranya saat ini tengah dipertaruhkan, menyusul penyelidikan pemakzulan atas dirinya, Sabtu (29/9/2019).
“Karena negara kita dipertaruhkan tidak seperti sebelumnya. Semuanya sangat sederhana. Mereka berusaha menghentikan saya karena saya berjuang untuk Anda, dan saya tidak akan pernah membiarkan itu terjadi,” kata Trump dalam pesan video di Twitter.
BACA JUGA: Iran Serukan Dunia untuk Lawan Amerika Serikat
Menanggapi Partai Demokrat, Trump mengatakan, mereka ingin mengambil semuanya dari warga AS.
“Demokrat ingin mengambil senjatamu, mereka ingin mengambil perawatan kesehatanmu, mereka ingin mengambil suaramu, mereka ingin mengambil kebebasanmu, mereka ingin mengambil hakim kalian,” kata Trump.
Ketua DPR Nancy Pelosi memulai penyelidikan pemakzulan formal ke presiden pada hari Selasa (1/9/2019), memicu serangkaian peristiwa yang dapat menyebabkan penggulingan presiden.
Itu bermula dari bocoran seorang pelapor bahwa Trump menggunakan kantornya untuk menekan Ukraina agar membuka penyelidikan terhadap saingan dia Joe Biden, dalam pemilihan presiden 2020.
BACA JUGA: Trump Ingin Cegah Badai dengan Bom Nuklir, BMKG AS: Itu Ide yang Buruk
DPR secara konstitusional diberi wewenang untuk memulai proses pemakzulan terhadap seorang presiden yang duduk di mana ia menimbang tuduhan terhadap panglima tertinggi. Jika disetujui oleh mayoritas setidaknya satu pasal pemakzulan, presiden dimakzulkan dan masalahnya diserahkan kepada Senat tempat proses pengadilan dimulai.
Jika disetujui oleh dua pertiga parlemen, seorang presiden dipaksa mundur. Tetapi hal ini agaknya tidak mungkin dalam kasus Trump, di mana Partai Republik, yang saat ini memegang mayoritas di sana, akan berdiri di belakang Trump.
Dalam sejarah AS, ada dua presiden yang dimakzulkan yakni Andrew Johnson dan Bill Clinton. Richard Nixon mengundurkan diri dari jabatannya di Gedung Putih untuk menghindari persidangan. []
SUMBER: ANADOLU