SURIAH—Sekitar 250 ribu pengungsi di Aleppo utara dikabatkan sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan mendekati musim dingin. Pasalnya, penurunan suhu udara akan berbahaya bagi mereka, kantor berita Suriah Zaman Al-Wasl melaporkan pada Jumat (20/10/2017).
Pengungsi dari salah satu provinsi paling padat di Suriah kini tengah menanti persediaan dasar dari badan amal. Beberapa bantuan yang dibutuhksn termasuk tenda, penghangat dan selimut, karena lebih banyak warga sipil yang terTerancam Ganasnya Musim Dingin, 250 Ribu Pengungsi Suriah Butuh Bantuanengelola kamp tidak banyak membantu karena organisasi internasional gagal menyediakan bantuan yang dibutuhkan ke wilayah tersebut.
“Sejauh ini tidak ada persiapan untuk membantu orang-orang yang kehilangan tempat tinggal untuk mengatasi musim dingin. an organisasi tersebut tidak dapat menawarkan kamp-kamp tersebut di masa mendatang,” kata Hussein Daraj, manajer kamp Dahiyet Sajo.
Bantuan sejauh ini terbatas untuk menyediakan layanan pembersihan, roti dan air bagi penduduk sipil, namun tempat penampungan pengganti sangat dibutuhkan karena tenda saat ini kekurangan bahan isolasi atau bahan tahan air yang tepat. Temperatur bisa turun hingga serendah tiga derajat celcius pada bulan Desember dan Januari; Hujan lebat dan salju juga diperkirakan.
Kamp-kamp organisasi Jarablus, yang mengelola ribuan pengungsi di wilayah Jizera, menegaskan bahwa tidak ada inisiatif untuk mempersiapkan musim dingin di kamp-kamp tersebut. Mereka juga menetapkan bahwa ketentuan bantuan telah dihentikan karena kurangnya persetujuan dari Kementerian Urusan Turki untuk Manajemen Bencana (AFAD).
Pasukan Turki saat ini menuju pinggiran kota Aleppo bersama Rusia dan Iran, untuk memberlakukan zona de-eskalasi di bagian barat negara Suriah.
Turki telah menjadi salah satu pendukung terbesar pasukan oposisi yang memerangi Presiden Suriah Bashar Al-Assad selama perang enam setengah tahun. []