SURIAH–Pengungsi di Suriah kini amat khawatir jika wabah virus corona baru, Covid-19 melanda kamp tempat mereka tinggal. Pasalnya, kamp-kamp pengungsian di utara Suriah sangat padat.
Dengan ratusan ribu orang yang tinggal di satu tempat, melakukan pembatasan jarak terbilang mustahil. Selain itu, para pengungsi menyebut mereka kekurangan air dan produk pembersih.
“Kami mencuci semuanya, padahal kami kekurangan air,” kata Ahmed Hussein al-Nader, salah satu penghuni kamp, BBC melaporkan pada Selasa (31/3/2020).
BACA JUGA:Â Dibombardir Militer Turki, Bandara Suriah Hancur
“Di sini satu keluarga dijatah 20 liter air per hari, bagaimana mungkin itu cukup untuk minum, makan, mandi dan mencuci?” tambah Al-Nader.
Sementara pengungsi lain, Um Bilal al Omar mencemaskan anak-anaknya. “Kita bisa menjaga kebersihan tenda pribadi, tapi bagaimana dengan di luar?” kata al-Omar.
“Kami berharap Allah melindungi kami dari wabah penyakit,” tambahnya.
Pengungsi lain memilih pasrah. “Jika negara-negara besar seperti Amerika, Cina dan Italia saja kewalahan, kami bisa apa?” ujarnya.
Terkait ancaman Covid-19 di Suriah, Utusan utama PBB untuk Suriah, pada Senin (30/3/2020) telah memperingatkan bahwa Covid-19 dapat menjadi bencana baru bagi negara yang dilanda perang sejak 2011 silam itu.
BACA JUGA:Â Seorang Anak yang Kehilangan Kaki Akibat Konflik di Suriah Terima Hadiah Sepatu Bertandatangan Mo Salah
“Corona Covid-19 adalah ancaman besar bagi warga Suriah, dan menuntut perubahan total dalam pola pikir semua pihak mulai sekarang,” kata Utusan Khusus Geir Pedersen menyampaikan kepada Dewan Keamanan PBB dalam sebuah pertemuan virtual.
“Karena ancaman bersama ini, sekarang semua harus fokus pada kesadaran dan tekad baru sebagai agenda bersama untuk menyelamatkan warga Suriah dari malapetaka baru,” imbuhnya.
Suriah secara resmi mengonfirmasi 10 penderita penyakit pernapasan yang disebabkan Virus Corona dengan satu kematian.
Tidak tersedia data yang menunjukkan berapa luas atau rincian upaya pemerintah untuk melakukan pengetesan Corona Covid-19. []
SUMBER: BBC