DINDA Putri Aprilia, bocah berusia tujuh tahun ini mengalami kelumpuhan di usia 8 bulan. Tidak banyak upaya pengobatan yang bisa dilakukan keluarga untuk Dinda.
Dari pengakuan sang ibu, Minah (44), Dinda sempat dibawah ke rumah sakit saat berusia tiga tahun.
“Dulu saat umur tiga tahun saya antarkan ke RS di Madiun dan Solo. Namun belum ada tanda-tanda perubahan,” kata Minah, Rabu (16/1/2019).
BACA JUGA: Miris, Bocah Ini Bunuh Diri demi Bahagiakan Mamanya
Saat ditanya penyakit apa yang menyerang Dinda hingga membuatnya lumpuh, Minah mengaku tak ingat.
Minah juga mengaku, setelah itu keluarganya tak berbuat banyak untuk mengobati Dinda sebab mereka terbentur oleh biaya.
“Alasan utama untuk berhenti pengobatan lumpuh karena biaya. Waktu itu apalagi suami sakit. Saya juga hanya buruh serabutan di sawah dan kuli pembuatan genteng,” tuturnya.
“Sekali berobat ke Solo kemarin biaya hidup dan transportasi sekitar dua juta. Itupun dulu saya harus berhutang ke saudara,” tambahnya.
Bahkan hingga saat ini, utang yang tersisa karena membawa Dinda berobat itu pun belum kunjung terlunasi. Ditambah lagi warga RT 17 RT 3, Desa Bogorejo, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan itu mengaku berhutang untuk membiayai pengobatan stroke ayah Dinda.
BACA JUGA: Usai Disunat, Bocah Italia Ini Tewas Akibat Kehabisan Darah
“Ini hutang saya masih ada. Gimana lagi dulu waktu buat berobat sakit ayahnya Dinda sampai sekarang belum lunas dan sampai meninggal,” ujarnya sembari mengusap air mata di pipinya.
Kini untuk menyambung hidup, Minah hanya bisa mengandalkan penghasilan anak sulungnya, Siswanto yang bekerja sebagai buruh pabrik konveksi. Itupun tak besar.
“Untungnya kalau sekarang (Dinda, red) sakit flu batuk saja,” tutupnya. []
SUMBER: DETIK