THIBUN nabawi atau pengobatan warisan nabi telah dikenal di dunia Islam. Pengobatan ini juga populer di masyarakat modern saat ini sebagai alternatif penyembuhan yang selaras dengan pola hidup sehat.
Salah satu metode pengobatan yang populer digunakan adalah bekam atau hijamah. Praktek hijamah diadopsi dari sunah Nabi Muhammad SAW. Beliau SAW bersabda:
“Sesungguhnya cara pengobatan paling ideal yang kalian pergunakan adalah Hijamah (Bekam)” (Muttafaq ‘alaihi)
Perintah untuk bekam juga dikabarkan dalam beberapa hadis lain. Diriwayatkan dari Anas, dia berkata:
“Telah bersabda Rasulullah SAW: ‘Tidaklah aku melewati sekelompok malaikat pada malam aku diisra`kan kecuali mereka berkata: Wahai Muhammad, suruhlah umatmu berbekam.” (HR Ibnu Majah [3479], Kitab Pengobatan, Bab Bekam. Disahkan al-Albani dalam Shahih al-Jami` [II: 5671], dan Takhrij al-Misykat [4544])
Abu Hurairah juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika ada sesuatu yang sangat baik untuk digunakan sebagai obat maka itu adalah bekam (hijama).” (Sunan Abu Dawud, Sunan Ibn Majah)
BACA JUGA: Berbekam, Benarkah Dianjurkan Tanggal 17, 19, 21 Hijriyah?
Bekam bukan hanya pengobatan yang terkait dengan spiritual atau perintah dalam syariat. Nyatanya, bekam memang memiliki manfaat kesehatan yang terbukti secara ilmiah.
Berikut ini manfaat bekam dari sisi medis yang diungkap sains modern:
1 Fakta dalam Hematologi
“Investigasi hematologi dilakukan pada 40 sampel darah yang diambil dari individu normal dan sehat (20 sampel darah hijamah dan darah vena dari masing-masing subjek). Analisis data menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam banyak faktor hematologi antara darah yang ditangkupkan dan darah vena, dengan darah yang ditangkupkan memiliki tingkat pengotor dan racun yang lebih tinggi.” (ZVMUnani Medical College & Hospital, Pune, India 2015 oleh Dr Ghazala Mulla)
“Sebuah studi yang membandingkan sampel darah yang ditangkupkan dengan sampel vena menunjukkan bagaimana darah yang ditangkupkan memiliki kadar zat negatif yang jauh lebih tinggi seperti asam urat, dibandingkan dengan darah vena. Ini membuktikan bahwa Hijamah berhasil mengeluarkan racun.” (Mohammad Reza Vaez Mahdavi, Tooba Ghazanfari, Marjan Aghajani, Farideh Danyali dan Universitas Mohsen Naseri Shahed, Fakultas Kedokteran, Republik Islam Iran)
2 Mengobati sakit kepala/migrain
“Setiap kali seseorang mengeluh sakit kepala kepada Rasulullah, dia akan menyarankan mereka untuk melakukan bekam (hijamah).” (Sunan Abi Dawud)
Terkait ini, perlu diketahui terlebih dulu bagaimana gambaran singkat tentang cara kerja hijamah.
Pada dasarnya, racun, kotoran, dan puing-puing sel dikeluarkan dengan mengambil darah yang tergenang dari titik-titik tertentu di tubuh. Hal ini dilakukan dengan menciptakan tekanan negatif melalui cangkir dan memberikan potongan dangkal pada permukaan kulit (bekam basah).
Keluarnya darah buruk ini melepaskan tekanan yang tidak diinginkan dari titik-titik ini dan juga memungkinkan darah bersih dan sehat yang baik untuk mencapai area ini. Menurut analisis tahun 2012 yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One dan disebutkan di CNN, hal itu diyakini dapat memulihkan aliran “qi” – kekuatan hidup.
3 Menghilangkan efek racun dari dalam tubuh
Abdullah Ibn Abbas meriwayatkan bahwa seorang wanita Yahudi memberikan daging beracun kepada Rasul.
Beliau SAW berkata, “Apa yang menyebabkanmu melakukan itu?”
Dia menjawab, “Jika kamu benar-benar seorang Nabi maka Allah akan memberi tahumu tentang itu dan jika bukan, maka aku akan menyelamatkan orang-orang darimu!”
Ketika Rasulullah merasakan sakit karenanya, dia melakukan bekam (hijamah).”
4 Meredakan nyeri sendi, sakit punggung, kejang otot, dan lain-lain
Selama berabad-abad hijamah telah dipraktekkan untuk meredakan nyeri sendi, sakit punggung bagian bawah, kejang otot, keseleo dan nyeri dan nyeri terkait rematik/artritis.
Jaabir ibn Abdullah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW jatuh dari kudanya ke batang pohon palem dan kakinya terkilir. Jadi dia melakukan bekam karena memar (kakinya).” (Sunan ibn Maajah).
Baru-baru ini, ketika beberapa atlet Olimpiade terlihat memiliki bintik-bintik di tubuh mereka, ditemukan bahwa mereka sebenarnya menggunakan bekam untuk meningkatkan kinerja dengan mengurangi kekakuan, kram otot, cat sendi, dan jaringan parut yang disebabkan oleh cedera.
5 Menyembuhkan sakit perut dan penyakit yang berhubungan dengan usus
Sepanjang sejarah, terapi hijamah telah digunakan untuk menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan usus dan perut seperti sering sakit perut, diare, gastritis akut, kehilangan nafsu makan, penyakit pencernaan dan retensi air.
6 Mengobati masalah pernafasan
Hijamah juga membantu dalam mengobati masalah pernapasan dan flu. Mengobati penyakit seperti tuberkulosis paru dengan hijamah ditemukan dalam sejarah jauh sebelum resep lain tersedia.
Selain dapat membersihkan paru-paru dari dahak, lendir, dan kotoran berbahaya lainnya serta memulihkan fungsinya yang sehat, hijamah juga dapat digunakan untuk mengobati batuk kronis lama, asma, dan alergi.
Menurut beberapa penelitian, bekam sudah terbukti secara keilmuan dapat meningkatkan imun secara spesifik dan non spesifik dalam tubuh.
BACA JUGA: Jangan Berbekam pada Hari-hari Ini, Kenapa?
Bekam pun telah menjadi bagian dari pola hidup sehat yang kini ramai digemakan. Artinya, penting untuk diingat bahwa “hijamah tidak boleh diperlakukan sebagai satu kesatuan hal atau kekhususan waktu.”
Hijamah perlu dilakuakn secara teratur karena telah diamati bahwa untuk mengatasi masalah secara tuntas diperlukan beberapa sesi hijamah, sebagaimana dan bila direkomendasikan oleh praktisi.
Ustaz Zaidul Akbar, praktisi kesehatan yang aktif mengkampanyekan hidup sehat ala Rasul pun menganjurkan agar melakukan bekam secara rutin setiap tanggal 17,19, dan 21 pada bulan Islam. Ini dilakukan guna mengeluarkan racun-racun dalam tubuh melalui darah, menyegarkan kembali sel-sel tubuh dan memperlancar laju oksigen dalam darah.
Hal tersebut otomatis memperkuat imunitas tubuh dan menangkal berbagai macam virus, termasuk corona. []
SUMBER: ILMFEED