“SUATU saat ada seseorang sedang berjalan di sebuah padang yang luas tak berair, tiba-tiba dia mendengar suara dari awan (mendung), ‘Siramilah kebun si Fulan!’
Maka, awan itu menepi (menuju ke tempat yang ditunjukkan), lalu mengguyurkan airnya di tanah bebatuan hitam. Ternyata ada saluran air dari saluran-saluran itu yang telah penuh dengan air. Maka, ia menelusuri (mengikuti) air itu.
BACA JUGA: Kaya dan Rupawan, Pemuda Ini Seperti Kalangan Penduduk Surga
Saat sampai pada tempat yang ia cari, terlihat ada seorang laki-laki yang berada di kebunnya sedang mengarahkan air dengan cangkulnya.
Kemudian dia bertanya, ‘Wahai hamba Allah, siapakah nama Anda?’
Dia menjawab, ‘Fulan.’
Nama orang tersebut sama seperti sebuah nama yang didengar dari awan tadi.
Kemudian orang itu balik bertanya, ‘Mengapa Anda menanyakan namaku?’
Dia menjawab, ‘Saya mendengar suara dari namaku?’
Dia menjawab, ‘Saya mendengar suara dari awan yang ini adalah airnya, mengatakan, siramilah kebun si Fulon! Yaitu nama Anda. Maka, apakah yang telah Anda kerjakan dalam kebun ini?’
BACA JUGA: Saat Ahli Ibadah Kalah Tanding Melawan Iblis
Dia menjawab, ‘Karena Anda telah mengatakan hal ini, maka akan saya ceritakan bahwa saya memperhitungkan (membagi) apa yang dihasilkan oleh kebun ini; sepertiganya saya sedekahkan; sepertiganya lagi saya makan bersama keluarga, dan sepertiganya lagi saya kembalikan lagi ke kebun (ditanam kembali).’” (HR. Muslim) []
Sumber: 99 Sedekah Kreatif/Karya: Dewi Ambarsari/Penerbit: Quanta/2017