PAKISTAN–Penyanyi dan penulis lagu Pakistan, Bilal Maqsood, mengungkapkan ketidakpuasannya terkait monetisasi Youtube pada tayangan konten Alquran dan doa. Ungkapan hati sang artis itu dituangkan dalam postingan Instagram terbarunya.
Maqsood mengatakan, ayat Alquran dan Doa yang ditayangkan di YouTube seharusnya tidak boleh dimonetisasi. Sebab, adanya ketidaknyamanan ketika ayat Alquran yang diputar harus terganggu oleh iklan. Iklan yang menjadi salah satu tanda monetisasi konten YouTube itu kerap berisi tayanag tidak pantas seperti jingle dan hal-hal tidak Islami lainnya.
BACA JUGA: Sisihkan Penghasilan dari YouTube, Yusuf Subhan Bangun Pondok Pesantren
Lebih lanjut, Maqsood mengatakan, perilaku memonetisasi Alquran di YouTube itu sangat tidak sopan.
https://www.instagram.com/p/CC_Z7Edp8vd/
Di awal pekan ini, Bilal juga menyinggung bagaimana pelarangan YouTube di Pakistan merupakan pendekatan yang tidak logis. Dia lebih lanjut mengatakan bahwa melarang YouTube bukanlah solusi. Dia juga mengatakan, melarang aplikasi Media Sosial seperti mendorong sebuah negara kembali ke 20 tahun ke belakang.
BACA JUGA: Setelah Tonton Tayangan Tentang Islam di YouTube, Nicole Queen Masuk Islam
Memperjelas argumennya, dia mengatakan jika seseorang ingin menonton sesuatu secara eksplisit, mereka akan melakukannya apa pun yang terjadi, bahkan jika Anda melarang aplikasi tersebut.
Bilal Maqsood adalah musisi terkenal, putra dari Anwar Maqsood yang merupakan penulis terkenal di Pakistan dan di seluruh dunia. []