DALAM kitab Nashaihul Ibad karya Syekh Nawawi al-Bantani disebutkan, Hatim Al Asham RA. Mengatakan bahwa tergesa-gesa itu datangnya dari setan, kecuali dalam 5 hal. Sesungguhnya yang 5 hal itu termasuk sunah Rasulullah Saw., yaitu:
Pertama, Memberi jamuan pada tamu apabila ia telah masuk rumah.
Kedua, Mengurus jenazah ketika ia mati.
Ketiga, Mengkhawatirkan anak perempuan, apabila ia telah baligh (termasuk harus segera menikahkannya ketika telah bertemu jodohnya).
Keempat, Membayar utang apabila telah jatuh tempo.
Kelima, Bertaubat dari dosa apabila sudah terlanjut berbuat dosa.
Hal itu diperkuat sabda Nabi Saw.:
“Barangsiapa memberi makan saudaranya yang muslim dan memenuhi keinginannya, maka Allah mengharamkannya masuk neraka.” (HR. Baihaqi)
Kemudian,
“Barang siapa memberi makan roti kepada saudaranya, sehingga dapat mengenyangkannya, dan memberinya minum sehingga dapat menyegarkannya, maka ia jauh dari neraka 7 khandak/parit, yang setiap khandak itu perjalannya berjarak 700 tahun.”
(HR. Nasa’i Thabrani, Hakim, dan Baihaqi)
Kemudian,
“Apabila seorang calon ahli surga mati, maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung merasa malu untunk menyiksanya serta orang-orang yang menyalatinya.” (HR. Imam Dailami)
Kemudian,
“Sesungguhnya balasan pertama kali bagi orang mukmin sesudah matinya adalah diampuninya (dosa) semua orang yang mengantarkan jenazahnya ke kuburan.” (HR. Baihaqi)
Kemudian,
“Barang siapa mengawinkan anak perempuan maka Allah akan memberikan mahkota kerajaan kepadanya.”
Maksudnya:
Seorang Bapak yang dapat membimbing anaknya baik perempuan atau laki-laki, dan mengawinkan anak-anaknya dalam keadaan murni; perawan asli; bujang asli, tidak pernah melakukan zina berkat bimbingannya, maka dia akan mendapatkan anugerah berupa mahkota kerajaan sebagai penghargaan atas jasanya. (HR. Ibnu Syahim).
Wallahu A’lam. []