Surat Cinta dan Nasihat untuk Para Pembully
Semenjak dahulu kala ada aja yang membully dari sisi manhaj kek, syubhat kek, ini itu kek, macam-macam deh. Pokoknya rame kayak nano-nano. Ini bukan hal baru, jadi ga kaget. Emang mereka ga capek ya?
Para pembully begitu PD kalau mereka berada diatas jalan yang benar, dan ga pernah mikir kalau semua tuduhan itu ternyata lebih tepat dan cocok untuk mereka sendiri. Ini adalah musibah dari Produk Gagal Faham!
Maksud “mereka” menjatuhkan tapi hasilnya mempromosikan.
Ketika seseorang dibully di mana-mana, masyarakat jadi penasaran siapa sih orang ini?
Akhirnya masyarakat sibuk mencari tahu dengan membuka FB, Twitter, Telegram, Instagram, website, YouTube dan berbagai medsos lainnya tentang orang yang dibully tersebut.
Hasilnya, masyarakat menjadi simpati dan mengikuti kajiannya bahkan mengundangnya karena ternyata orang yang dibully itulah yang masyarakat cari selama ini.
Mungkin saja ada satu dua yang meninggalkan dari orang-orang yang seperti para pembully, tapi Allah ganti dengan yang lebih banyak dan lebih baik lagi, Alhamdulillah.
Hal ini terjadi kepada siapa saja yang dalam berdakwah berusaha merangkul bukan memukul, yang selalu membuka wawasan agar bersikap lapang dada menyikapi perbedaan selama masih dalam koridor Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.
Banyak undangan berdatangan bukan hanya dari dalam negri tapi juga luar negri, padahal jadwal di tempat tinggal sendiri sudah cukup padat setiap harinya.
Masyarakat sekarang ini sangat membutuhkan para da’i yang dalam berdakwah memberikan kesejukan, mencerahkan, mendewasakan dan menyatukan bukan memecah-belah.
Masyarakat sudah jenuh dengan kegaduhan di dunia ini sehingga mereka ingin kedamaian dalam beragama dengan tetap berpedoman kepada Wahyu Allah, Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam.
Masyarakat sudah cerdas dan bisa membedakan mana para da’i yang kerjaan dan hobbynya membuat gaduh dengan memutarbalikkan dalil-dalil hanya untuk kepentingan kelompoknya dan menjatuhkan siapa saja yang dianggap berbeda dan mana para da’i yang siap dengan perbedaan dengan menghargai sudut pandang yang lain tanpa menjatuhkan dan membunuh karakter apalagi menuduhnya sesat selama masih dalam koridor Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.
Semua yang terjadi tidak ada yang kebetulan, semua sudah Allah takdirkan dan Allah mempunyai cara sendiri untuk menjadikan seseorang terkenal agar bisa memberikan manfaat lebih banyak walau orang itu sebenarnya tidak ingin terkenal dan tidak menghendaki ketenaran.
Yang jelas, dari sisi materi duniawi para pembully telah kalah dan salah perhitungan, karena kenyataannya yang dibully justru tambah untung dan sukses, Alhamdulillah.
Dari sisi akhirat, para pembully lebih rugi lagi, karena kebaikan-kebaikan mereka (kalau mereka mempunyai kebaikan) ditransfer kepada orang yang dibully. Dan dosa-dosa orang yang dibully ditransfer kepada para pembully, sehingga di akhirat nanti para pembully menjadi orang yang muflis (bangkrut), sedangkan orang yang dibully semakin bertambah kebaikan-kebaikannya dan berkurang dosa-dosanya, Alhamdulillah.
Wahai para pembully, kasihanilah dirimu, percayalah, kamu kalah dunia akhirat dan rugi dunia akhirat dengan seijin Allah. Bertaubatlah sebelum terlambat dan menyesal !
Ya Allah ampuni para pembully, hamba sangat kasihan kepada mereka ya Allah, dan semoga Engkau beri mereka petunjuk ke JalanMu yang lurus, aamiin ya Robb. []
Akhukum Fillah
Abdullah Sholeh Hadrami
Ingin download video, audio dan tulisan serta info bermanfaat ? Silahkan bergabung di Channel Telegram kami;
Channel YouTube