JAKARTA—Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof Din Syamsuddin menanggapi kasus dugaan penghinaan agama oleh komika stand up comedy Joshua Suherman dan Ge Pamungkas. Din berpesan agar semua publik figur di Indonesia lebih berhati-hati saat berbicara di depan publik.
“Saya berpesan kepada semua publik figur yang tampil di depan publik untuk berhati-hati terhadap persoalan yang sangat sensitif terutama dalam masalah SARA,” ujar Din seperti dikutip dari Republika, pada hari Kamis (11/1/2017) kemarin.
Menurut Din, isu SARA sangat mudah menimbulkan pertentangan di antara umat beragama di Indonesia. Namun, jika Joshua dan Ge sudah meminta maaf kepada publik seharusnya semua pihak bisa memaafkan.
“Hal itu sangat mudah menimbulkan pertentangan di antara kita. Namun, jika hal tersebut sudah terjadi apalagi yang bersangkutan sudah minta maaf dan masalahnya tidak terlalu besar,” ucapnya.
Din sebenarnya lebih melihat kasus dugaan pelecehan agama itu dari sosok yang mengungkapkannya. Jika yang mengungkapkan itu pejabat publik, maka sudah sepatutnya diproses hukum. Karena, pernyataan pejabat publik memiliki posisi yang bisa berdampak lebih luas.
“Kalau saya membedakannya dengan pejabat publik. Namun, jika bukan pejabat publik mungkin tidak disengaja, sebaiknya dimaafkan saja,” ujar din.
Meski demikian, menurutnya jika ada beberapa pihak yang ingin melaporkannya ke polisi maka hal itu juga sah-sah saja dilakukan. Meskipun ada undang-undang kebebasan berekspresi, ada batas-batasnya juga.
“Kalau terkait dilaporkan ke polisi hal itu sah-sah saja, sebagai bagian dari hak. Tapi, sebaiknya jika kedua belah pihak sudah memaafkan seharusnya tidak perlu sampai dilanjutkan ke ranah hukum,” pungkasnya. []