ANKARA–Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres untuk menekan pemerintah Myanmar atas kekerasan di negara bagian Rakhine yang telah menewaskan ribuan Muslim Rohingya.
Serangan mematikan di pos-pos perbatasan di negara bagian Rakhine, barat Myanmar, terjadi pada Jumat. Laporan media menyebutkan, Pasukan keamanan Myanmar telah melakukan kekerasan dan menyerang desa orang-orang Rohingya dengan mortir dan senapan mesin, mengakibatkan ribuan warga kehilangan rumah.
Sumber dari kantor kepresidenan menyebutkan, Erdogan telah menghubungi Guterres lewat telepon untuk membahas situasi Myanmar terkini.
Erdogan menambahkan, Turki juga telah menghubungi organisasi-organisasi seperti Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Organisasi Kooperasi Islam (OKI), dan beberapa negara seperti Amerika Serikat, Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Bangladesh.
Erdogan menekankan bahwa campur tangan dari PBB dan masyarakat internasional untuk menghentikan krisis sangat dibutuhkan Dilansir Anadolu Agency, Kamis (31/8/2017) kemarin
Ia juga mengatakan bahwa tindakan pasukan keamanan Myanmar menyerang Muslim Rohingya yang tidak berdosa atau menggunakan kekerasan terhadap warga sipil.
Turki telah menyediakan bantuan kemanusiaan dan siap untuk memberikan bantuan lebih lanjut.
Guterres berterimakasih kepada Erdogan atas kepeduliannya terhadap masalah Myanmar. Erdogan dan Guterres sepakat untuk saling memberi informasi mengenai perkembangan situasi terkini, demi penyelesaian krisis Myanmar.[]