ANKARA – Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas berita, bahwa pemerintah China melarang berpuasa muslim uighur.
“Kami sedih mendengar laporan umat muslim Uighur Turki dilarang memenuhi tugas agamanya,” katanya.
Kepala Cabang AGD Antalya Siddik Uyar telah mengklaim dalam sebuah pernyataanya, bahwa lebih dari 100 Uighur Turki memperjuangkan kebenaran agama mereka di Cina
Dia menambahkan bahwa umat Islam di Cina juga telah dipaksa untuk minum alkohol. “Umat Muslim harus mulai boikot dan berhenti membeli produk-produk Cina,” kata ketua Asosiasi Hak Asasi Manusia Pembela, Ali Akbas, seperti yang dilansir Anadolu Agency Kamis (02/7/2017) kemarin.
Pihaknya juga ingin Turki merevisi perjanjian politik dan ekonomi dengan Cina. “Kecuali negara tersebut mengakhiri penyiksaan terhadap Muslim Uighur,” pungkasnya.[]