BANDUNG–Kepala kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat akan mengumpulkan sekitar 400 Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) se-Jawa Barat terkait maraknya kasus penipuan penyelenggaraan umroh.
Rencana tersebut akan dilakukan guna memberi pemahaman bagaimana cara mengawasi travel penyelengara umroh ini.
“Bulan ini rencananyan kita akan mengumpulkan seluruh KBIH kaitanya dengan travel ini. Rencananya kita akan kumpulkan sekitar 400 KBIH di Jawa Barat untuk kita berikan pemahaman bagaiman cara mengawasi travel ini,” kata Kepala kantor Wilayah Kementrian Agama Jabar, H. Buchori ditemui usai kegiatan jalan santai di GOR Padjajaran Bandung, Jawa barat, Ahad, (7/1/18).
Menjamurnya travel-travel penyelengara umroh di Jawa Barat mulai dari yang legal hingga belum jelas keberadaannya, membuat Kemenag Jabar juga kesulitan dalam pengawasan sehingga diperlukan kerjasama dengan KBIH yang ada di Jabar.
“Karena kalau hanya diawasi dengan Kementrian Agama tanpa dibantu oleh KBIH tidak akan selesai, sebab kementerian agama terbatas juga SDMnya,” tambahnya.
Di Jawa Barat sendiri, kata Buchori, travel penyelenggara umroh tidak begitu banyak. Hanya dikarenakan wilayah kerja mereka luas, sehingga tidak menutup kemungkinan travel penyelenggarah umroh dari luar daerah datang mencari jamaah di Jawa Barat.
“Travel di Jawa Barat ini tidak banyak, cuman karena wilayah kerjanya se-Indonesia tidak menutup kemungkinan travel dari Jawa Timur juga atau daerah lain mencari jamaahnya di Jawa Barat,” tuturnya.
Dilanjutkanya bahwa, penyelenggara umroh tanpa sepengetahuan Kemenag Jabar dipastikan biro travel tersebut bodong, sebab persyaratan jika ingin membuka cabang di Jabar maka harus ada pemberitahuan kepada Kemenag setempat.
“Biasanya kalau yang buka cabang itu ada laporan ke kita, kalau tidak ada laporan berarti itu illegal. Di jawa barat ini hanya puluhan, adapun yang lainya berarti itu dari daerah lain,” pungkasnya. []
Reporter: Saifal