JAKARTA—Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Prof Didin Hafidhuddin mengajak umat Islam untuk mengendalikan diri terkait pembakaran bendera berkalimat tauhid oleh Barisan Ansor Serba Guna (Banser).
Seperti diketahui Banser merasa meyakini bahwa bendera yang dibakar sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
BACA JUGA:Â Pakar Hukum Pidana: Pembakar Bendera Tauhid Harus Diadili
“Kita hendaknya bisa lebih mengendalikan diri untuk membangun semangat umat Islam. Tidak perlu terlalu menonjolkan bendera-bendera,” kata Didin di Gedung MUI Jalan Proklamasi Jakarta Pusat Rabu (24/10).
Didin menambahkan, bendera-bendera yang kira-kira akan menimbulkan masalah lebih baik tidak dimunculkan. Kalimat tauhid cukup diyakini dan diucapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Didin, umat Islam sudah dewasa dalam berbangsa dan bernegara. Karena itu, hal-hal yang berpeluang menimbulkan kegaduhan sebaiknya dihindari.
“Karena kami khawatir itu akan dimanfaatkan untuk melakukan politik adu domba, politik pecah belah,” pesannya.
BACA JUGA:Â Buntut Pembakaran Bendera, Ribuan Massa akan Gelar Aksi Bela Tauhid di Jakarta
Selain itu dengan adanya rencana sebagian kelompok yang akan melakukan aksi terkait pembakaran bendera, Dirinya berpesan untuk tidak usah meneruskan aksinya. “Lebih baik masing-masing pihak melakukan introspeksi dan memahami letak kesalahan masing-masing,” terang Didin.
“Kita semua tidak ingin kegaduhan ini berulang-ulang menghabiskan energi. Saya kira sudah selesai, sudah ditangani oleh polisi,” tutupnya. []
REPORTER: RHIO