JAKARTA — Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) berpesan kepada para orang tua untuk lebih mempererat lagi hubungan dan komunikasi keluarga. Hal ini menanggapi terkait peristiwa pengeroyokan sejumlah siswi SMA di Pontianak Kalimantan Barat.
Sekretaris Jenderal MRI Ibnu Khajar menjelaskan ketika anak ada persoalan, mereka tidak segan bercerita meminta pendapat dari orang tuanya.
BACA JUGA:Â MRI Desak Pemerintah Pastikan Pemulihan Kesehatan Korban Penganiayaan di Pontianak
“Kalau perlu arahkan anak untuk ikut kegiatan-kegiatan positif. Misalnya diajak untuk berbagi kepada sesama. Karena menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan kerelawanan kepada anak, bisa jadi penyaluran energi yang di usia remaja sedang meledak-ledak,” kata Ibnu di Jakarta Kamis (11/4).
MRI Pusat menurut Ibnu, juga sedang berkoordinasi dengan MRI Kalimantan Barat dan MRI Pontianak untuk melakukan tindakan yang diperlukan terkait kasus yang menimpa AU.
“Tentunya dalam kapasitas kami sebagai organisasi kerelawanan. Insya Allah tim MRI setempat akan menjenguk adik AU, memastikan semuanya dalam kondisi terbaik,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, AU, seorang gadis berusia 14 tahun yang merupakan siswi salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Pontianak menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah siswi dari berbagai SMA di Bumi Khatulistiwa itu. Akibat kekerasan yang dialaminya, AU harus dirawat intensif di Rumah Sakit Promedika.
BACA JUGA: AILA Indonesia: Masyarakat Diimbau Stop Sebarkan Identitas Pelaku dan Korban Penganiayaan di Pontianak
Peristiwa ini memicu keprihatinan warganet, mereka kemudian membuat petisi, selain itu tanda pagar #SaveAudrey juga menjadi trending topik di sosial media. []
REPORTER: RHIO