YERUSALEM—Warga Palestina yang berada di Jalur Gaza dan Tepi barat melakukan aksi demonstrasi yang berujung bentrok setelah pernyataan Presiden Amerika, Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Sedikitnya 17 warga Palestina telah terluka dalam bentrokan di Jalur Gaza dan di Tepi Barat yang diduduki. Satu orang dalam kondisi kritis.
Israel mengerahkan ratusan tentara tambahan di Tepi Barat saat warga Palestina melakukan mogok dan turun ke jalan, Seperti dikutip dari BBC, pada Kamis (7/12/2017) kemarin.
Pengunjuk rasa membakar ban mobil serta melemparkan batu, dan pasukan Israel membalasnya dengan menembakkan gas air mata, peluru karet serta peluru tajam.
Dewan Keamanan PBB dan Liga Arab akan bertemu dalam beberapa hari mendatang untuk menentukan tanggapan mereka.
Ada kekhawatiran pengumuman tersebut bisa mengarah pada pecahnya aksi kekerasan. Kelompok Islam Palestina Hamas telah menyerukan aksi intifadah baru atau pemberontakan.
“Kami telah memberikan instruksi kepada semua anggota Hamas dan semua sayapnya siap sepenuhnya untuk mendapatkan instruksi atau perintah baru yang mungkin diberikan untuk menghadapi bahaya strategis ini,” kata Ismail Haniya
Sementara itu, gerakan Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas berusaha untuk melakukan demonstrasi melalui cara diplomatik, dengan mengajukan keluhan ke Dewan Keamanan PBB dan mendorong sikap tegas Liga Arab.[]