BULAN suci Ramadhan adalah bulannya Alquran. Di bulan ini Allah SWT turunkan Alquran kepada Rasulullah ﷺ melalui malaikat Jibril. Selain Alquran, Allah SWT juga menurunkan kitab-kitab suci pada sejumlah nabi dan rasul di bulan Ramadhan.
Ada fakta menarik bahwa ternyata, keseluruhan Alquran telah diturunkan Allah dari Lauhul Mahfuz ke langit dunia saat Ramadhan.
“Selanjutnya, Alquran diturunkan secara berangsur-angsur menurut kepentingannya selama 23 tahun,” kata Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al Kandahlawi dalam kitab Fadhilah Ramadhan.
BACA JUGA: Ini Kata Para Orientalis Barat tentang Alquran
Syekh Maulana Muhammad Zakariyya mengatakan, Nabi Ibrahim AS telah menerima shuhufnya pada 1 atau 3 Ramadhan. Nabi Dawud menerima Zabur 18 atau 12 Ramadhan, Nabi Musa AS menerima Taurat 6 Ramadhan. Nabi Isa AS menerima Injil tanggal 12 atau 13 Ramadhan.
“Dari situ dapat diketahui adanya hubungan yang erat antara kitab-kitab suci dan bulan Ramadhan,” jelasnya.
Syekh Maulana Muhammad zakariyya juga berpesan kepada umat muslim agar hendaknya membaca Alquran sebanyak mungkin pada bulan Ramadhan.
Malaikat Jibril pun membacakan seluruh Alquran kepada baginda Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadhan, setiap tahun. Riwayat lain menyatakan bahwa baginda Nabi SAW yang membaca dan malaikat Jibril yang mendengarkan.
“Dengan menggabungkan dua riwayat tersebut, para ulama menyatakan bahwa mustahab (sangat dianjurkan) kita membaca Alquran dengan cara seperti itu suatu orang membaca, yang lain mendengarkan secara bergantian,” tambahnya
Syekh Maulana Muhammad menekankan, hendaknya umat Islam tidak menyianyiakan waktu dan bersungguh-sungguh dalam memperbanyak bacaan Alquran.
Menurut Syekh Maulana di akhir hadits di atas baginda SAW menganjurkan empat hal agar kita mengamalkannya sebanyak mungkin pada Ramadan.
BACA JUGA: Satu Ayat yang Mengalahkan Bacaan Khatam Alquran
Empat hal itu adalah membaca kalimat thayyibah beristighfar memohon dimasukkan ke dalam surga, dan berlindung dari jahanam. Oleh karena itu seluruh waktu luang yang dimiliki hendannya kita gunakan untuk empat amalan tersebut.
“Dan mesti kita anggap hal itu sebagai suatu keberuntungan. Inilah cara menghargai sabda baginda Nabi,” paparnya
Syekh Muhammad Zakariyya menyarankan agar umat Islam membiasakan lidah dengan bershalawat atau mengucapkan kalimat Thayyibah dalam kesibukan dunia, sehingga lisannya kelak akan terbiasa dengan kalimat-kalimat dzikir. []
SUMBER: REPUBLIKA