MENUNTUT ilmu wajib hukumnya bagi seorang Muslim dari buaian hingga ke liang lahat. Perkataan Nabi Muhammad SAW tersebut telah mengilhami seorang kakek di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Terang saja, La Ode Muhammad Sidik, di usianya yang kini menginjak 85 tahun dirinya masih terus berjuang menuntut ilmu dan berhasil meraih gelar sarjananya.
Sebelumnya, kakek Sidik telah menyelesaikan program kuliah Diploma Tiga (D-3) Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Halu Oleo pada 1999 silam. Dan kini di usianya yang hampir satu abad, Kakek Sisik kembali meraih gelar sarjananya tingkat Strata Satu (S-1) dengan jurusan yang sama pada pada acara wisuda Sarjana angkatan XIV Universitas Muhammadiyah Buton (UMB).
BACA JUGA: Puluhan Mahasiswa Harvard Membubarkan Diri saat Dubes Israel Mengisi Kuliah
Kakek Sidik mengungkapkan, selama proses perkuliahan, dirinya selalu mengikuti proses perkuliahan selayaknya mahasiswa lainnya tanpa mendapat perlakuan yang istimewa walaupun usianya sudah hampir satu abad.
“Selama kuliah dari tahun 2012 sampai 2014 saya ikut kuliah seperti yang lain. Tidak ada yang diistimewakan,” ucap Kakek Sidik saat ditemui kendarinesia di kediamannya.
Memasuki masa akhir kuliah, kakek Sidik sempat terhenti dan tidak bisa melanjutkan kuliah ke jenjang skripsi karena kondisi kesehatannya terganggu dan disarankan beristirahat oleh dokter karena divonis mengidap penyakit prostat.
“Persis selesai saya KKN 2014, saya sakit. Teman-teman saya mereka lanjut sampai wisuda. Saya tidak. Kemudian saya suruh anakku mintakan cuti akademik,” tuturnya.
Barulah pada 2019 Kakek Sidik diperbolehkan untuk menyelesaikan kuliah. Dengan semangat yang tinggi pria paruh baya ini menyelesaikan kuliah hingga tuntas.
Ditanya soal alasan melanjutkan pendidikannya, kakek 9 anak dengan 15 cucu dan 5 orang cicit itu mengaku termotivasi untuk kuliah hanya karena teringat dengan perkataan Nabi Muhammad SAW.
“Saya hanya sesuai dengan perkataan Nabi kalau kita harus menuntut ilmu sampai ke liang lahat, kemudian juga dukungan dari anakku,” kata Sidik.
Saat melaksanakan wisuda, La Ode Muhammad Sidik juga merupakan wisudawan tertua mendapat predikat kategori sangat memuaskan dengan IPK 3,5 dengan judul Skripsi ‘Mengkaji Puisi Wolio Buton Dalam Sastra Indonesia’ di Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan.
BACA JUGA: Anak Penjual Gorengan Ini Bisa Kuliah di Inggris setelah Lulus dari ITB
Dirinya berharap agar para generasi muda saat ini tidak pernah putus asa dalam mengejar pendidikan. Menurutnya, ilmu merupakan hal yang sangat penting di dunia ini.
Dia juga berpesan agar para generasi muda yang ada di Indonesia khususnya di Buton dapat menjadi generasi yang handal dan memiliki intelektual yamg tinggi.
“Jangan kita pandang usia kalau mau cari ilmu. Selagi masih ada kemauan jangan ditahan,” tandasnya. []
SUMBER: KUMPARAN