Oleh: Siti Humairoh
Mahasiswi STEI SEBI, Depok
SERING kita mendengar kalimat ‘Cinta Buta’ pada kalangan remaja, namun kini cinta buta bukan hanya di alami oleh para kalangan remaja, mulai kalangan anak-anak hingga kalangan dewasa bahkan cinta buta itu hampir melingkupi semua lapisan manusia.
Cinta buta bukan hanya terjadi antar sesama manusia. Cinta buta bisa terjadi terhadap sesuatu yang sangat ia cintai, bisa terjadi pada kecintaan kita kepada barang, budaya, dan yang lainnya bahkan pada agama.
Banyak yang mengartikan cinta buta adalah suatu rasa yang tak dapat dijelaskan oleh kata-kata, namun rasa itu sangatlah kuat terhadap sesuatu yang sulit kita lepaskan walaupun banyak orang yang tak menyukai hal yang kita sukai tersebut. Sehingga kita tak memperdulikan apa yang dikatakan oleh orang terhadap apa yang kita sukai selama yang kita sukai itu adalah suatu hal yang benar.
Lantas apa sebenarnya makna cinta buta itu?
Pengertian cinta sendiri menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah suka sekali; sayang benar atau salah satu cara untuk mengungkapkan perasaan kita terhadap seseorang.
Sedangkan pengertian buta ialah tidak dapat melihat karena rusak matanya; tidak tahu (mengerti sedikit pun tentang sesuatu. Jadi cinta buta adalah perasaan terhadap sesuatu yang tidak perlu dijelaskan oleh kasak mata, suatu hal yang tak dapat dilihat namun begitu sangat dicintai.
Begitupun dengan agama, masih ingat dengan aksi 411 atau 212? Aksi umat islam yang ditujukan untuk membela agamanya. Islam melarang umatnya untuk berlaku anarkis kapan pun, dimana pun serta dengan siapa pun jua. Cinta buta terhadap agama yang membuat umat islam bersatu apapun harakah mu tetaplah tujuan kita satu. Dalam sebuah hadits Rasulullah mengatakan
“Cintamu kepada sesuatu membuatmu buta dan tuli,” (HR.Abu Daud).
Hadits tesebut menjelaskan bahwa apa yang kita cintai itu belum tentu orang lain mencintainya, maka tersebutlah cinta buta. Yang dimana kita tak memperdulikan apa yang dikatakan orang- orang terhadap sesuatu yang kita cintai, selama yang kita cintai itu membawa keberkahan dalam kehidupan kita.
Dalam surat Al-Hujurat ayat 7 Allah swt berfirman yang artinya:
“Dan ketahuilah bahwa di tengah- tengah kamu ada Rasulullah. Kalau dia menuruti (kemauan) kamu dalam banyak hal, pasti kamu akan mendapatkan kesusahan. Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan, dan menjadikan (iman) itu indah dalam hatimu, serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang- orang yang mengikuti jalan yang lurus.”
Cinta buta terhadap agama yakni cinta kepada keimanan, cinta kepada keimanan yang menjadikan kita benci terhadap kemaksiatan. Apa- apa yang tidak disukai Allah dan RasulNya pasti selalu baik, dimana bertujuan untuk menjaga umatnya dari hal-hal yang negatif.
Banyak orang yang salah dalam mengartikan cinta buta ini, mungkin banyak orang yang beranggapan ini lebih kepada fanatik agama. Fanatik agama dengan cinta buta agama memang memiliki kesamaan namun yang jelas fanatik agama itu berbeda dengan cinta buta terhadap agama.
Fanatik agama ialah jika ia melihat sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang ia fahami maka ia akan beranggapan bahwa itu salah. Namun sebenarnya itu bukanlah suatu kesalahan melainkan perbedaan pemahaman. Yang dimana perbedaan pemahaman itu sering terjadi dalam ilmu fikih, namun sebaiknya kita sebagai orang yang fakir akan ilmu agama mengikuti para ulama yang kita yakini lebih fahim atau lebih mengerti tentang hal tersebut daripada harus mengkafirkan saudara seiman sendiri.
Karena cinta buta yang sesungguhnya adalah cinta yang dimana kita sendiri tak membutuhkan alasan untuk melindungi, mengikuti, ataupun membela. Cinta buta terhadap agama adalah cinta dimana keimanan kita semakin dikuatkan oleh Sang Maha Cinta dalam hati hamba-hambanya yang Ia kehendaki. Karena untuk mencintai tak membutuhkan alasan pasti. Karena yang pasti Allah telah mempersiapkan tempat yang terbaik untuk setiap hambanya. Wallahu ‘alam bisshowab. []