ADA seorang lelaki kaya memandang keluar jendela dan melihat seorang lelaki mengambil sesuatu dari tong sampah, ia mengatakan syukurlah saya tidak miskin.
Orang miskin memandang sekeliling dan melihat seorang pengemis telanjang di jalan. Ia mengatakan, syukurlah saya miskin, tetapi tidak menjadi pengemis.
BACA JUGA:Â Bersyukurlah dan Berbahagialah
Lelaki pengemis memandang ke depan dan melihat ambulan yang membawa orang sakit. Mengatakan syukurlah saya tidak sakit.
Kemudian orang sakit di rumah sakit melihat troli mengambil mayat ke kamar mayat. Ia mengatakan, syukurlah saya masih hidup.
Ternyata, hanya orang yang sudah mati, yang tidak dapat berkata bersyukur.
Mengapa kita tidak bersyukur karena hari ini Tuhan masih memberikan kesempatan hidup?
Apakah kita akan berbagi syukur dengan orang lain dan biarkan mereka tahu bahwa Tuhan juga mengasihi mereka?
Untuk memahami kehidupan yang sedang kita jalani, sesekali kita perlu berkunjung ke tiga lokasi :
- Rumah sakit
- Penjara
- Kuburan
Rumah sakit, kita akan memahami bahwa tidak ada yang lebih indah daripada kesehatan.
BACA JUGA:Â Saat Al-Fatih Lakukan Sujud Syukur di Tanah Konstantinopel dan Berjalan Menuju Hagia Sophia
Di dalam penjara, kita akan melihat bahwa kebebasan adalah hal yang paling berharga.
Di kuburan, kita akan menyadari bahwa hidup ini tidak berarti apa-apa. Karena, tanah yang kita pijak hari ini akan menjadi atap kita di esok hari.
***
Selagi kita masih diberi waktu dan kesempatan, perbanyaklah berbuat baik, jujur dalam berkata, jangan suka menyakiti dan jangan suka menghina orang lain. Hendaklah selalu bersyukur apapun keadaan kita.
Selalu rukun dengan keluarga isteri, suami, tetangga karena kita tidak tahu Bila kita akan kembali ke asal pengakuan-NYA. []
SUMBER: IPHINCOW