MEROKOK adalah kebiasaan yang sangat sulit dihentikan karena berbagai faktor fisik, psikologis, dan sosial yang terlibat. Salah satu penyebab utama ketergantungan pada rokok adalah kandungan nikotin yang terdapat dalam tembakau.
Nikotin adalah zat adiktif yang bekerja pada otak dengan meningkatkan pelepasan neurotransmiter dopamin, yang memberi perasaan senang atau euforia. Perasaan tersebut membuat seseorang merasa “nyaman” dan ingin terus mengulanginya, yang pada akhirnya mengarah pada ketergantungan fisik.
BACA JUGA: 8 Masalah Kesehatan yang Timbul bagi Perokok Pasif, Ada Risiko Kanker Paru-paru
Selain itu, kebiasaan merokok sering kali dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan sosial. Seseorang yang tumbuh dalam lingkungan di mana merokok dianggap normal atau bahkan sebagai bentuk pergaulan dapat lebih mudah terpengaruh untuk mulai merokok.
Lingkungan sosial yang mendukung atau memfasilitasi merokok juga dapat memperkuat kebiasaan ini, bahkan meskipun seseorang tahu bahwa merokok berisiko bagi kesehatan.
Faktor psikologis juga memainkan peran besar dalam ketergantungan terhadap rokok. Banyak orang yang merokok untuk mengatasi stres, kecemasan, atau perasaan negatif lainnya.
Merokok menjadi bentuk pelarian sementara yang memberi rasa rileks atau ketenangan. Kebiasaan ini sering menjadi mekanisme koping yang sulit dihentikan karena sudah terhubung erat dengan respons emosional atau psikologis dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA: 10 Pertanyaan tentang Haramnya Hukum Merokok bagi Umat Islam
Penyebab Ketergantungan pada Rokok:
1- Nikotin sebagai zat adiktif: Nikotin memberikan efek euforia yang memperkuat kebiasaan merokok.
2- Faktor lingkungan dan sosial: Merokok dapat menjadi kebiasaan yang diperkuat oleh pengaruh teman atau keluarga.
3- Faktor psikologis: Merokok sering kali digunakan untuk mengatasi stres atau perasaan negatif, menjadi bentuk pelarian emosional[]
REDAKTUR: AHMAD ANDIKA