DOA adalah senjatanya umat Islam. Allah akan senang jika setiap hamba Nya terus memanjatkan doa kepada Nya. Jika kita sering meminta kepada manusia, maka mereka pasti akan merasa kesal atau bosan. Berbeda dengan Allah SWT, semakin sering kita berdoa, semakin senang Allah.
Namun ada baiknya kita berdoa tak hanya dalam keadaan susah saja. Dalam keadaan lapang pun kita harus nya berdoa. Nah berbicara doa, pernahkah kita merasa Allah tak mengijabah doa kita? Merasa bahwa doa yang dipanjatkan selama ini sia-sia?
Jika hal itu pernah dirasakan, perhatikanlah apa yang disampaikan Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam kitab ad-Da’u wa ad-Dawa. Beliau mengatakan, “Salah satu penyebab gagalnya suatu doa adalah sifat tergesa-gesa dalam menanti terkabulnya doa. Hamba yang berdoa itu terlalu terburu-buru. Ia merasa ijabah-Nya lambat, atau terlalu mundur datangnya sehingga membuatnya cemas. Akhirnya dia meninggalkan doa sama sekali.”
Hal ini dipertegas dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang tercantum dalam Shahih Bukhari. “Akan dikabulkan bagi seseorang di antara kalian selama tidak tergesa-gesa, (apalagi) mengatakan, ‘Aku telah berdoa, namun belum juga dikabulkan.’” (Hr. Imam al-Auza’I Rahimahullahu Ta’ala)
Mari kita ingat kembali doa-doa yang selama ini kita panjatkan kepada Allah Ta’ala. Adakah kiranya kita tergesa-gesa dalam berdoa? Ingin cepat-cepat dikabulkan dan pada akhirnya kita putus asa sehingga membuat kita meninggalkan doa kepada Allah Ta’ala?
Bila hari-hari kemarin kita masih saja seperti itu, maka yang perlu kita lakukan adalah memperbaharui kesungguhan dalam berdoa dan tak hentinya mengharapkan ijabah dari-Nya. Karena, “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam berdoa.” (Hr. Imam al-Auza’i Rahimahullahu Ta’ala). []