Masalah rumah tangga memang pelik dan tidak sesederhana yang dibayangkan sebagian orang. Perjalanan pernikahan tidak selalu mulus dipenuhi kebahagiaan, adalakalanya juga dilingkupi berbagai konflik di dalamnya.
Salah satu masalah besar yang muncul dalam sebuah pernikahan adalah perselingkuhan. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Banyak orang beranggapan bahwa suami mungkin saja berselingkuh dari istrinya demi wanita lain yang lebih cantik atau lebih menarik. Sedangkan, istri mungkin melakukannya demi pria lain yang lebih mapan.
Ternya, seperti dilansir laman Alo Dokter, bukan kedua hal itu yang menjadi sebab utama perceraian ataupun perselingkuhan. Ada faktor lain yang sebenarnya sangat mempengaruhi hubungan pernikahan. Menurut penelitian tersebut, Inilah yang menjadi sebab utama perselingkuhan itu.
Perselingkuhan pria terjadi karena pengaruh kedekatan emosional antara dirinya dengan wanita lain. Menurut penelitian itu, 80 persen pria mengaku berselingkuh bukan dengan wanita yang lebih menarik secara fisik. Mereka melakukan itu karena merasa kedekatan emosionalnya dengan sang istri telah hilang. 48 persen pria lainnya mengaku merasa kurang mendapatkan penghargaan dari istrinya. Hal inilah yang membuat mereka berselingkuh dengan seseorang yang dianggap lebih menghargai dan bisa lebih memahami diri mereka.
Sementara perselingkuhan istri bermula dari adanya perasaan tidak bahagia, sendiri, dan merasa diabaikan. Perselingkuhan ini dianggap sebagai cara untuk memperoleh perhatian seperti yang mereka inginkan.
Selingkuh menurut pandangan Islam telah jelas. Ketentuannya tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Isra’ ayat 32:
“Dan janganlah kalian mendekati Zina, karena sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji dan jalan yang buruk.”
Rasulullah SAW pun bersabda dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a.:
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan bagian dari zina untuk setiap manusia. Dia akan mendapatkannya dan itu tidak bisa dihindari. Zina mata dengan melihat, zina lisan dengan ucapan, zina hati dnegan membayangkan dan gejolak syahwat. Sedangkan, kemaluan akan membenarkan atau mendustakannya.”
Dengan demikian, apapun yang menjadi alasan utama dari perselingkuhan yanag menjerumuskan manusia pada perzinaan, itu tidak dibenarkan dalam pandangan Islam. Sebab, hukumnya adalah dosa besar.[]