Oleh: Lutfiah Fajrianti
Mahasiswa STEI SEBI
lutfiahfajrianti2000@gmail.com
SESOSOK Nabi Muhammad SAW dengan budi pekertinya yang luhur, kecerdasan yang melebihi area jenius dan tak di ragukan lagi ia merupakan manusia mulia kekasih allah. Tentunya ia merupakan idaman di kalangan perempuan. Namun, tahukah Anda bahwa Rasulullah SAW pernah ditolak oleh seorang perempuan mulia yang dicintainya, bahkan hingga dua kali? Siapakah dia?
Dia adalah Fakhitah binti Abi Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim atau kita kenal dengan sebutan Ummu Hani. Bagaimana bisa seorang ummu hani dengan berani menolak cinta Rasulullah SAW? Dan seberapa muliakah perempuan ini sampai Rasulullah SAW melamarnya dua kali? Tentu ini memancing keingintahuan kita tentang sosok perempuan mulia ini.
BACA JUGA: Pertengkaran Ahli Kitab di Hadapan Rasulullah
Fakhitah binti Abi thalib bin Abdul Mutholib bin Hasyim. Dari namanya saja kita sudah mengenal bahwa Fakhitah atau Ummu Hani ini adalah kerabat dekat dengan Rasulullah SAW. Ia adalah putri paman Rasulullah SAW yaitu Abu Thalib. Abu Thalib adalah paman yang merawatnya setelah kepergian kakek rasulullah yaitu Abdul Muthalib. Abu thalib sangat mencintai Rasulullah SAW, ia merawatnya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Sehingga Rasulullah SAW pun sangat mencintai dan menyayangi beliau. Tak hanya beliau, Rasulullah SAW juga mencintai sepupu-sepupunya. Salah satunya putri Abu Thalib bernama Fakhitah. Fakhitah adalah cinta pertama Rasulullah SAW sebelum masa kenabian beliau.
Diriwayatkan dalam sebuah hadist, sebelum masa kerasulan Nabi Muhammad SAW. Beliau melamar Fakhitah bin Abu Thalib. Namun lamarannya di tolak sang paman karena Ia telah di jodohkan dengan seorang bernama Hubayra bin Abi Wahb. Dengan tujuan menjaga hubungan persaudaraan antara Bani Abu Thalib dan Bani Makhzum.
Dari hasil pernikahannya dengan Hubayra, ia memiliki empat anak dan yang paling tua bernama Hani. Sehingga ia di kenal dengan panggilan Ummu Hani.
Ketika terjadi Fathul Mekah, Ummu Hani dan ke empat anaknya masuk Islam. Namun, sang suami enggan bersyahadat dan meninggalkan mereka di Mekah.
BACA JUGA: Rasulullah dan Hujan
Mendengar kejadian yang dialami Fakhitah, Rasulullah bermaksud melamar kembali Fakhitah. Namun, lagi lagi Fakhitah menolak kembali lamaran sesosok manusia mulia yaitu Rasulullah SAW. Dengan Alasan Ia sudah tua dan mempunyai banyak anak yang harus ia didik dengan sebaik-baiknya, sedangkan amanah yang ia tanggung akan semakin besar jika sampai menikah dengan seorang Rasul Allah yang mulia. Mendengar Alasan Fakhitah tersebut Rasulullah Bersabda :
“Sebaik–baik wanita yang menunggangi unta adalah wanita Quraisy, mereka paling menyayangi anak yatim saat kecil dan paling menjaga (harta) milik suami.” (HR. Bukhari no 5082)
Sungguh Betapa Mulianya seorang Ummu Hani ini, Ia lebih memilih fokus mendidik Anak-anaknya ketimbang hawa nafsunya. Tentunya Kisah ini menjadi tamparan untuk beberapa Ibu yang lebih memilih mengikuti hawa nafsu dan meninggal tugas pokoknya sebagai Ibu dari anak-anaknya. Tak sedikit dengan mudahnya meminta cerai hanya karena ada suatu masalah tanpa berpikir panjang dan akhirnya menelantarkan anak-anaknya tanpa ada pendidikan sedikitpun. Wallahu’alam bishowab. []
OPINI adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.