TERSENYUM, berapa kali Anda melakukannya dalam sehari? Tahukah Anda bahwa tersenyum telah menjadi ilmu dan bentuk seni yang diperlukan untuk peningkatan hubungan baik sosial maupun ekonomi? Ini juga diperlukan untuk hubungan diplomatik antara individu, komunitas, dan negara masing-masing.
Pada awal abad ke-20, tawa secara resmi diakui sebagai ilmu yang disebut “Psikologi Tertawa.”
Gérard Jugnot, aktor Prancis, pernah berkata, “Tertawa itu seperti wiper kaca depan, tidak menghentikan hujan tetapi memungkinkan kita untuk terus berjalan.”
Menekankan pentingnya tersenyum, Voltaire berkata, “Senyum mencairkan es, menanamkan kepercayaan diri dan menyembuhkan luka; itu adalah kunci dari hubungan manusia yang tulus.”
BACA JUGA: Senyuman Bisa Membawa Kebahagiaan
Dalam nada yang sama, penulis naskah drama dan penyair besar, William Shakespeare berkata, “Lebih mudah untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan dengan senyuman daripada dengan ujung pedang.”
Pepatah Cina yang terkenal berbunyi sebagai berikut, “Seorang pria tanpa wajah tersenyum tidak boleh membuka toko. Mengapa? Karena pria seperti itu tidak akan pernah bisa menarik perhatian orang lain, menaklukkan hati mereka, atau membuat mereka membeli lebih banyak!”
Dalam tradisi Islam, senyum bahkan bernilai sedekah. Berikut 5 dalil hadis tentang tersenyum:
1 Rasulullah ﷺ Suka Tersenyum
Nabi Muhammad ﷺ pun suka senyum. Beliau selalu ceria dan berwajah cerah. Menurut sejarawan Beliau selalu tersenyum di hadapan para sahabatnya sampai-sampai Abdullah ibn Al-Harits ibn Hazm berkata, “Saya belum pernah melihat orang yang lebih banyak tersenyum daripada Nabi.” (HR At-Tirmidzi)
2 Rasulullah ﷺ selalu Tersenyum
Jarir bin Abdullah berkata: “Rasulullah ﷺ tidak pernah menolak izin saya untuk melihatnya sejak saya memeluk Islam dan tidak pernah melihat saya kecuali dengan senyuman.” (HR Muslim).
3 Tersenyum Bisa Menyenangkan Orang Lain
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Kamu tidak dapat memuaskan orang dengan kekayaanmu, tetapi memuaskan mereka dengan wajah ceria dan akhlak yang baik.” (Abu Ya`la dan Al-Hakim; hadits shahih).
4 Tersenyum termasuk Akhlak yang Baik
Abu Dzar meriwayatkan dari Nabi ﷺ bahwa dia berkata, “Jangan meremehkan perbuatan baik, (sekecil apapun kelihatannya) bahkan jika itu adalah pertemuanmu dengan saudaramu dengan wajah ceria.” (HR Muslim)
5 Tersenyum merupakan Amal Kebaikan
Nabi ﷺ berkata, “Tersenyum di wajah saudaramu adalah tindakan amal.” (HR At-Tirmidzi; Dinyatakan Otentik oleh Al-Albani).
BACA JUGA: Menghadapi Hinaan dengan Senyum Kesuksesan
Hebatnya, tersenyum sama dengan membelanjakan uang di jalan Allah, tanpa harus membayar sepeser pun. Ini memang merupakan solusi Nabi bagi mereka yang ingin bersedekah tetapi tidak mampu membelinya.
Ini adalah mata air yang tak ada habisnya, jika kita tahu cara menggunakannya. Jika kita menggunakan senyuman, dengan bijak dan bijaksana, kita bisa memenangkan hati. Mereka akan lebih terbuka dan siap mendengarkan apa yang kita bagikan tentang iman kita yang indah.
Senyum adalah obat segalanya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an-Nya yang Maha Mulia apa artinya,
“Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”; maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (QS An Naml: 18-19)
Seberapa hebat senyuman ketika itu datang dari seseorang yang kuat dan ditawarkan kepada seseorang yang lemah? Atau ketika orang yang lebih tua tersenyum pada orang yang lebih muda? Dan seberapa kuat senyum itu ketika ditawarkan dari penguasa kepada yang diperintah?
BACA JUGA: Senyum, Ini Keistimewaannya yang Diungkap Alquran dan Hadis
Betapa menakjubkannya senyuman ketika datang di saat bencana, krisis, atau panik?
Itulah senyum Nabi Sulaiman. Senyumnya dipenuhi dengan kelembutan, gairah, dan kekaguman atas apa yang dikatakan dan dilakukan semut kecil itu. Itu adalah senyum yang meredakan ketegangan situasi. Ini memulihkan keselamatan, keamanan, ketenangan dan kedamaian bagi semua orang.
Jadi, Yang harus kita lakukan adalah menjaga senyum indah di wajah kita setiap saat.
Namun, senyum mekanis yang tidak masuk akal tidak dimaksudkan di sini; senyum palsu tidak bisa menipu siapa pun.
Yang dimaksud disini adalah senyum tulus yang bersumber dari lubuk hati yang terdalam. Senyum yang menembus dinding hati orang lain dan menetap di sana sebagai raja yang dimahkotai. Senyum yang menunjukkan dan menunjukkan karakter baik seseorang.
Abdullah bin Al-Mubarak pernah menjelaskan tentang akhlak yang baik, “Itu adalah wajah yang tersenyum, melakukan yang terbaik dalam kebaikan, dan menahan diri dari bahaya.” (Jami` at-Tirmidzi) []
SUMBER: ABOUT ISLAM