Oleh: Achmad Tuqo S. Billah
PERNAHKAH kita merasa seolah kehilangan arah, kehilangan asa, kehilangan ghirah, atau bahkan mengeluh…
Saat kita ditimba dengan berbagai macam kesusahan dan musibah. Saat ujian datang begitu deras mengguyur jiwa. Saat tangis seolah hampir meledak namun tersekat di rongga hati. pernahkah?
Dengarkanlah dengan penuh ketenangan apa yang dikatakan Ibnul Qayyim rahimahullah, “kebersihan hati dan ruh tergantung kepada penderitaan badan dan kesulitannya”
Adakah di antara kita, atau sahabat kita, atau saudara kita di jalan ini yang sedang ditimpa suatu ujian? Apapun bentuknya.
Jika ya, maka yakinilah bahwa segala persoalan yang Allah datangkan adalah salah satu cara Allah untuk menyalurkan kasih sayang-Nya untuk hamba-hamba pilihan-Nya.
Sadarilah, bahwa sesungguhnya Allah ingin memberi suatu kebaikan yang lebih baik di balik setiap masalah yang ada.
Sadarilah, bahwa ketika Allah menguji kita, Allah sedang meluangkan kesempatan pada kita untuk memiliki ruang yang lebih menghidupkan keimanan, lebih mendekatkan jiwa ini pada-Nya, juga sedang memberikan peluang yang terhampar begitu luas atas gugurnya dosa-dosa kita.
Dengarkanlah berita gembira yang datang dari Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan untuk dirinya, maka Allah akan mengujinya.”
Iya. Mungkin kita akan sedih, atau menangis sejadi-jadinya saat tertimpa ujian yang begitu menyesakkan. Padahal, nyatanya, tidaklah demikian.
Karena dalam sabdanya, Rasulullah menyampaikan bahwa inilah bagian dari kecintaan Allah pada kita. Maka, duhai hamba Allah berhati sebening embun, tersenyumlah. Hilangkan perlahan-lahan kesedihan itu. Semoga saja, kelak kita bersama barisan para Nabi ‘alaihimussalam sebagai orang-orang yang paling banyak diuji Allah dan mereka bersabar.
Diam dan merenunglah di sini, sejenak saja.. “Allah rindu wajahmu terbenam dalam sujud bersama linangan air mata penuh cinta, untuk-Nya.” []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word.