CINA—Perusahaan obat Cina dilaporkan telah memproduksi hampir 500 ribu vaksin di bawah standar untuk bayi. Penyelidikan lebih lanjut menunjukkan bahwa perusahaan itu telah memproduksi tambahan vaksin DPT di bawah standar, yang membuat jumlah totalnya meningkat menjadi 499.800 dosis.
Sebelumnya, pada Juli badan regulator obat Cina telah menuduh Changsheng Bio-teknologi Co Ltd menjual 252.600 dosis vaksin DPT yang tidak efektif untuk anak-anak, guna melawan difteri, batuk rejan dan tetanus.
Namun pemeriksaan terbaru menemukan jumlah vaksin ‘gagal’ tersebut sekitar dua kali lipat perkiraan sebelumnya dari pihak berwenang yang menyelidiki skandal keamanan obat itu.
BACA JUGA: PBB: Cina ‘Sekap’ Lebih dari 1 Juta Muslim Uighur di Xinjiang
“Setiap pelanggaran terhadap hukum atau peraturan oleh (perusahaan) dan personil akan dihukum berat. Otoritas lokal serta departemen dengan tanggung jawab pengawasan juga dimintai pertanggungjawaban atas segala kelalaian tugas yang ditemukan,” kata Kantor Berita Xinhua, Kamis (16/8/2018).
Changsheng tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar.
Xinhua mengatakan tim investigasi menemukan kelompok pertama sebanyak 252.600 dosisi vaksin DPT dijual di Provinsi Shandong.
Kurang dari sepersepuluh dari kelompok kedua yaitu 247.200 dosis dijual di Provinsi Anhui bagian timur, dan sisanya dijual di Shandong.
Xinhua mengatakan sekitar 76 persen anak-anak yang terkena dampak dari kelompok pertama telah diobati, dan ada rencana untuk merawat anak-anak yang divaksin menggunakan kelompok kedua vaksin DPT.
BACA JUGA: Vaksinasi, Berbahaya ataukah Tidak?
Cina mulai melakukan pemeriksaan langsung terhadap pembuat vaksin dalam upaya untuk mengendalikan kemarahan publik setelah Changsheng ditemukan telah memalsukan data untuk vaksin rabies dan membuat vaksin tidak layak untuk bayi Cina.
Pemerintah telah memerintahkan penangkapan 18 orang di perusahaan itu, yang berlokasi di timur laut Kota Changchun dan saham perusahaan telah dibekukan. []
SUMBER: XINHUA