• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 20 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Fiksi

Tetangga kok Usil

Oleh Saad Saefullah
8 tahun lalu
in Fiksi
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Pinterest

Foto: Pinterest

1
BAGIKAN

Oleh: Mawar Dani – Pegiat tulis berdomisili di Asahan

AKU mendapati Ibu dengan wajah cemberut sepulang kerja tadi. Aku yang masih lelah dengan urusan pekerjaan hanya tersenyum melihat ekspresi wajah Ibu. Seperti biasa, selepas pulang kerja aku hanya menghabiskan waktu di kamar.

Hingga malam aku masih mendapati Ibu dengan wajah murung. Setiap tanya yang aku ajukan tak mendapat jawaban yang pas.

Mencoba memahami apa yang tengah terjadi dengan tetap tenang atas sikap itu.

ArtikelTerkait

Tapi Ini Tanah Kami, Meski Duka dan Mati Tertanam di Sini

Hidup Itu Seperti UAP… Puisi Terakhir WS Rendra

Suamiku Mantan Majikanku

Gadis Cantik Sebagai Anugerah Tuhan

“Ibu sebenarnya kenapa? Tadi pagi kita masih baik-baik saja. Apa Hana punya salah?”

“Kamu ini normal gak sih?”

“Loh Ibu kok bertanya gitu? Seperti tidak mengenal anak sendiri,” jawabku heran sekaligus geli.

Ibu masih saja ketus dan cuek. Aku yakin terjadi sesuatu yang menyinggung perasaan Ibu.

“Hana mau Ibu cerita jujur, ada apa sebenarnya?”

“Percuma, wong kamu juga gak punya pacar.”

Hhhh. Aku tidak habis pikir tentang kegalauan yang melanda Ibu. Ini pasti ulah tetangga usil itu, batinku.

“Kenapa lagi dengan tetangga usil itu, Bu?”

Sepertinya Ibu mulai luluh karena aku sudah mampu membaca kegelisahannya. Kini Ibu menatap penuh pengharapan.

“Tadi pagi Bu Darti kembali nanyain kamu. Berangkat kerja kok gak ada yang antar, malam minggu kok gak ada yang ngapelin, terus kenapa sampai sekarang belum nikah. Ibu malu. Ingat Han, umurmu sudah pantas untuk menikah.”

Astagfirullah. Aku istighfar berkali-kali. Selalu saja masalah nikah yang menjadi persoalan, anehnya kenapa mesti tetangga yang harus repot dengan kesendirian ini.

“Lalu Ibu jawab apa?” tanyaku ingin tahu.

“Ibu senyum aja, bingung mau jawab apa.”

Sebenarnya aku malas membicarakan soal ini lagi. Aku yang bakal repot karena terkadang jika waktu yang tidak tepat menjadi pemicu kesalahpahaman antara aku dengan Ibu. Lain sisi, aku pun merasa kasihan dengan Ibu yang kerap mendapatkan tingkah usil tetangga yang sangat perhatian dengan masalah pribadiku.

“Bu, Hana bukannya gak normal atau gak mau nikah, cuma waktunya saja yang belum tepat. Soal jodoh jangan risaukan, sebab Allah punya Kun-Nya yang siapa pun tak bisa menghalangi.”

“Terus Ibu harus diam terus jika ada yang bertanya lagi?”

Dalam hati aku bersyukur, hati Ibu lembut kembali mendengar penjelasan sederhana tadi.

“Begini Bu, jika kita selalu mendengar omongan orang, masalah itu gak ada habisnya. Kita yang tamat sekolah mereka yang repot nanya kuliah di mana. Kuliah selesai tapi belum dapat kerja, mereka juga yang risau lalu usil dengan pernyataan sekolah tinggi tapi kok nganggur. Udah dapat kerja juga masih tetap aja ada bahan mereka untuk usil. Jadi gak akan ada habisnya jika kita terus mendengar omongan mereka.”

“Ibu ya memang ingin kamu segera nikah, Han.”

“Ibu doakan Hana yang terbaik. Bisa jadi saat ini adalah yang terbaik buat kita. Hana punya waktu yang banyak untuk Ibu, masih bebas berbagi apapun buat Ibu tanpa harus izin atau segan dengan pihak lain. Kita mikirnya ke sana aja , Bu. Capek jika terus mendengar omongan orang. Yang penting Ibu tidak putus mendoakan Hana.”

“Maafkan Ibu yo, Nduk. Kadang merasa risih dengan mereka lalu membuat kamu tersinggung,” ujar ibu lirih.

“Gak apa- apa, Bu. Allah tahu yang terbaik buat kita. Doakan Hana terus.”

Kurebahkan kepala di pangkuan hangatnya. Aku lupa kapan terakhir melakukan itu padanya karena tersita kesibukan yang menggunung. []

Tags: cerita pendektetangga usil
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Sayang Ayah, Masa sih?

Next Post

MUI Papua Tolak Permintaan PGJJ: Kami Tetap Bangun Masjid Agung Al Aqsha Sentani

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Palestina, Semangka, tanah, Pelajaran dari Gaza, Palestina, Palestina

Tapi Ini Tanah Kami, Meski Duka dan Mati Tertanam di Sini

6 November 2023
Hadits tentang Sabar, Konsultasi Kesehatan, Puisi Terakhir WS Rendra

Hidup Itu Seperti UAP… Puisi Terakhir WS Rendra

10 Oktober 2023
KDRT, Balasan bagi Orang yang Suka Memaki dan Menyakiti Orang Lain, Suamiku

Suamiku Mantan Majikanku

17 Agustus 2023
cantik, Rukun Islam, Amal Penghapus Dosa

Gadis Cantik Sebagai Anugerah Tuhan

9 Maret 2023
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 tetangga usil

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Macam-Macam Mutlaq Muqayyad Beserta Contohnya

Oleh Dini Koswarini
30 November 2023
0
Akibat Zina, Jenis Mutlaq Muqayyad, Sumber Dosa, Aliran Sesat dalam Islam

Pembagian ketentuan mutlaq muqayyad dan contohnya antara lain dalam poin-poin ini.

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Syeikh Sudais dan Kemarahan Ibu yang Berisi Doa agar Jadi Imam Besar Masjidil Haram

Oleh Haura Nurbani
21 November 2024
0
Syeikh Sudais

Ada cerita masa kecil Syeikh Sudais ketika kecil.

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.