UTSMAN bin Affan tercatat sebagai khalifah ketiga. Dia menggantikan Umar bin Khattab yang meninggal setelah dilukai seorang penyerang ketika sedang shalat.
Utsman bin Affan pun mengalami hal serupa. Dia diserang orang hingga meninggal dunia. Peristiwa terbunuhnya Utsman itu diungkap dalam buku Inilah Faktanya karya Utsman bin Muhammad al-Khamis.
Disebutkan bahwa Utsman bin Affan terbunuh oleh tangan-tangan orang-orang keras dan kasar. Dia dikepung terlebih dahulu sebelum terbunuh. Para pembunuh memanjati rumahnya, dan membunuhnya ketika dia sedang meletakkan mushaf di depannya. Mereka adalah orang-orang yang keras dan kasar.
BACA JUGA: Pesan Terakhir Utsman Bin Affan ketika Dikepung
Diriwayatkan, seseorang bertanya kepada al-Hasan al-Bashri, ketika itu dia sudah lahir, karena dia termasuk Tabiin senior, “Apakah ada di antara mereka yang membunuh Utsman itu seorang dari kalangan Muhajirin dan Anshar?”
Al-Hasan menjawab, “Para pembunuh Utsman adalah orang-orang keras dan kasar dan berasal dari penduduk Mesir.” (Tarikh Khalifah)
Meski demikian, para pembunuh itu bisa dikenali. Mereka adalah, Kinanah bin Bisyr, Ruman al-Yamani, seorang yang mempunyai panggilan Jabalah, Sudan bin Humran, dan seorang yang dijuluki kematian hitam dari Bani Sadus. Ada yang mengatakan, di antara mereka juga adalah, Malik bin al-Asytar an-Nakha’i.
Mereka itulah tokoh penggerak fitnah yang menimpa Utsman bin Affan. Adapun orang yang membunuhnya secara langsung, menurut pendapat yang masyhur, dia adalah orang Mesir yang bernama Jabalah.
BACA JUGA: 12 Fakta Khalifah Utsman bin Affan
Dari Amrah binti Arthah, dia menuturkan, “Aku keluar bersama Aisyah menuju Makkah pada tahun Utsman terbunuh. Kami kemudian melewati Madinah. Saat itu, kami sempat melihat mushaf yang berada di pangkuannya saat dia dibunuh. Kami melihat juga bahwa tetesan darah pertama yang menimpa mushaf itu adalah pada awal ayat:
فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا ۖ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ ۖ فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al- Baqarah: 137).
Amrah melanjutkan, “Maka, tidak seorang pun di antara para pembunuh itu yang mati secara wajar.” (Riwayat Ahmad) []
Referensi: Inilah Faktanya/karya: Utsman bin Muhammad al-Khamis/Penerbit: Pustaka Imam Syafi’i